Sukses

Mudik Gratis Jangan Cuma Pakai Bus Pariwisata

Bus reguler yang kosong biasanya menggunakan kesempatan untuk mengemplang penumpang agar tetap bisa mengantongi setoran.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi acara tahunan, beberapa lembaga pemerintahan, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga perusahaan swasta menggelar program mudik bareng. Acara pulang kampung gratis ini selalu digelar agar masyarakat bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar di kampung halaman.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, usaha meringankan beban masyarakat dengan menawarkan mudik gratis ini perlu diapresiasi. Namun sebaiknya, para penyelenggara mudik gratif tidak hanya menggunakan bus pariwisata saja tetapi juga menggunakan bus reguler. 

"Selama ini fenomena mudik gratis justru menggerus pengguna angkutan bus umum. Banyak bus umum yang kosong kekurangan penumpang karena tersedot mudik gratis," kata Ketua Pengurus HarianYLKI, Tulus Abadi, Jumat (17/6/2016). 

Kadang terjadi, bus reguler yang kosong tersebut kemudian menggunakan kesempatan untuk mengemplang penumpang agar tetap bisa mengantongi pendapatan. Awak bus menarik ongkos yang berlipat-lipat kepada para penumpang agar pendapatan sesuai dengan setoran yang diwajibkan. Langkah tersebut tentu saja sangat merugikan bagi para pemudik yang menggunakan bus reguler. 

Tulus melanjutkan, YLKI juga menghimbau perusahaan BUMN maupun swasta ikut menyelenggarakan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor. Selama ini penyelenggaraan mudik gratis yang dikhususkan bagi para pengendara motor hanya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. 

Menurut YLKI, mudik gratis bagi pengguna motor yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan selama ini kurang sebanding dengan peningkatan pemudik dengan pengendara motor setiap tahunnya. Tahun ini saja diperkirakan pemudik yang menggunakan sepeda motor melonjak 50 persen.

Mengenai jaminan selama perjalanan, Tulus meminta kepada para penyelenggara untuk mendaftarkan asuransi setiap peserta mudik gratis, terutama penyelenggara dari perusahaan-perusahaan swasta.

"Penyelenggara mudik gratis jangan hanya memberikan layanan mudik saat mudiknya saja tetapi juga saat arus balik mustinya difasilitasi juga. Sebab faktanya banyak pemudik gratis yang saat arus balik justru terlantar, karena tidak mendapatkan akses angkutan umum," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini