Sukses

Stok Lebih Rendah dari Prediksi Turunkan Harga Minyak

Kegelisahan menjelang pelaksanaan Referendum tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa ikut mempengaruhi harga minyak.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia jatuh setelah munculnya laporan stok minyak yang lebih kecil dari perkiraan dan kegelisahan menjelang pelaksanaan Referendum tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

Melansir laman CNBC, Kamis (23/6/2016), harga minyak mentah berjangka Brent turun 74 sen, atau 1,46 persen menjadi US$ 49,88 per barel. Harga jatuh 1 persen dari posisi tinggi US$ 51,24 per barel di awal sesi, setelah data EIA keluar.

Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 72 sen atau 1,44 persen menjadi US$ 49,13 per barel.

Harga minyak mentah berjangka sempat naik di awal sesi, sebelum lembaga Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan penurunan persediaan 917 ribu barel untuk pekan yang berakhir pada 17 Juni.

Jumlah laporan EIA ini masih lebih kecil dari prediksi analis dalam jajak pendapat Reuters yang sebesar 1,7 juta barel. Itu juga sekitar sepertiga dari penurunan yang dilaporkan kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) sebesar 5,2 juta barel.

Pada hari sebelumnya, harga minyak berjangka telah menetap lebih rendah tapi kemudian naik pasca data API menunjukkan posisi imbang minyak mentah di besar.

"Laporan hari ini jelas bearish, yang telah tertangkap terjadinya pelemahan di pasar setelah API memberikan harapan posisi imbang sebesar 5 juta barel kemarin," ujar Troy Vincent, analis ClipperData.

Harga minyak sempat melambung dan sempat di atas US$ 50 per barel karena adanya penurunan produksi di beberapa negara produsen minyak terbesar. Produksi minyak dari Nigeria dan Kanada turun karena adanya gangguan.

Saat produksi minyak di kedua negara tersebut turun, harga minyak langsung melambung. Namun ternyata tak lama kemudian kembali tertekan.

Beberapa analis melihat bahwa penurunan produksi minyak di Nigeria dan Kanada tidak berdampak jauh kepada penurunan pasokan minyak dunia sehingga harga minyak pun kembali tertekan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini