Sukses

Begini Kondisi Pasar Modal RI Usai Inggris Keluar dari Uni Eropa

Daya tahan perekonomian Indonesia terhadap krisis mampu meredam imbas Brexit terhadap laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen negatif bermunculan sebelum bahkan sesudah voting dalam referendum dengan keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa. Dampaknya ikut menggoyang pasar modal Indonesia yang tercatat bergerak merosot seiring pengumuman hasil pemungutan suara.

Beruntung, daya tahan perekonomian Indonesia terhadap krisis mampu meredam imbas Brexit terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BIE), Dwi Shara Soekarno, mengatakan, IHSG bergerak tipis 0,01 persen ke posisi 4.834,57 pada pekan ini. Sedangkan pada penutupan minggu sebelumnya, IHSG berada di level 4.835,14.  Sementara nilai kapitalisasi pasa Bursa Efek Indonesia justru mampu meningkat menjadi Rp 5.187,53 triliun dari Rp 5,172.39 triliun di akhir pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami kenaikan signifikan 22,44 persen menjadi Rp 6,11 triliun dari Rp 4,99 triliun di akhir pekan lalu.

"Rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 11,25 persen dan rata-rata frekuensi harian naik 19,83 persen. Ini menunjukkan daya tahan ekonomi kita dari krisis membuat sentimen negatif sedikit teredam dampaknya ke IHSG,” ucap dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (26/6/2016).

Lebih jauh dijelaskan Dwi, investor asing di sepanjang perdagangan pekan ini tercatat melakukan pembelian bersih di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp 1,44  triliun. Secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih menunjukkan beli bersih dengan nilai Rp 8,08 triliun.

Pencatatan Obligasi

Di pekan ini, sambung Dwi, terdapat dua pencatatan obligasi. Pertama adalah Obligasi Berkelanjutan III PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Tahap V di 2016 dengan tingkat bunga tetap. Diterbitkan SMF dan mulai dicatatkan di BEI nilai nominal sebesar Rp 945 miliar.

Serta Obligasi I Pelindo I Gerbang Nusantara Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai total nominal sebesar Rp 1 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 287 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 273,829 Triliun dan US$ 100 juta, diterbitkan oleh 102 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp 1.594,50 triliun dan US$ 1.040 juta serta 5 EBA senilai Rp 2,05 triliun. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini