Sukses

Wall Street Merosot Terkena Imbas Brexit

Sentimen brexit masih membayangi laju bursa saham Amerika Serikat pada awal pekan ini.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham awal pekan ini. Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit/Brexit telah mendorong bursa saham AS melemah tajam dalam 10 bulan terakhir.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 260,3 poin atau 1,5 persen ke level 17.140,45. Indeks saham S&P 500 susut 36,85 poin atau 1,81 persen ke level 2.000,56. Indeks saham Nasdaq tergelincir 113,54 poin atau 2,41 persen ke level 4.594,44.

Indeks saham Nadaq turun lebih dari dua persen memimpin penurunan terbesar dari tiga indeks saham acuan utama. Pelaku pasar khawatir keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa dapat memukul realisasi investasi di sektor teknologi.

Sentimen tersebut mendorong, sektor saham teknologi, material, keuangan dan energi menjadi sektor paling terpukul.

"Momentum penurunan berlanjut karena ketidakpastian masih membayangi. Sangat penting agar tidak panik," ujar Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star Investment Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/6/2016).

Selain itu, 8 dari 10 sektor saham juga di indeks saham S&P 500 juga mencatatkan penurunan terbesar. Sejak referendum Inggrus, indeks saham S&P 500 turun 5,3 persen.

Aksi jual terjadi pada pekan lalu juga mendorong dana dari pasar modal susut US$ 2,08 triliun.

Sementara itu, US Treasury Secretary Jack Lew menuturkan, pihaknya tidak melihat ada tanda krisis keuangan dari keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa/brexit. Namun hasil keputusan Inggris itu juga dapat mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat.

Saham bank pun mencatatkan penurunan terbesar pada awal pekan ini. Saham Bank of America melemah 6,3 persen. Saham JP Morgan turun 3,3 persen. Sedangkan indeks saham KBW Bank susut 5,1 persen.

Adapun volume perdagangan saham mencapai 10,5 miliar saham. Angka ini di aas rata-rata perdagangan saham sekitar 7,3 miliar saham. (Ahm/Ndw)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu dampak tax amnesty dan brexit ke ekonomi Indonesia? Yuk simak video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.