Sukses

Ingin Perjalanan Mudik Lancar? Simak Tips Isi BBM dari Pertamina

Manajemen Pertamina imbau bagi pemudik menggunakan kendaraan pribadi terus menjaga stok BBM di tangki kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang hendak mudik menggunakan kendaraan pribadi perlu melakukan berbagai persiapan, agar proses mudik tetap lancar sampai kampung halaman hingga kembali lagi ke tempat aktivitas normal.

PT Pertamina (Persero) memberikan strategi bagi pemudik yang menggunakan ‎kendaraan pribadi dalam hal mengatur pengisian Bahan Bakar Minyak/BBM. Strategi ini agar kendaraan tidak kehabisan BBM  atau terlibat dalam antrean panjang pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU.

Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya terus menjaga stok BBM di tangki kendaraan.

Sebelum memulai perjalanan, sebaiknya pemudik mengisi penuh BBM di tangkinya, sehingga pemudik bisa melakukan perjalanan lama dan perjalan tidak perlu terhenti dalam waktu dekat karena harus mengisi BBM.

"Sebelum melakukan perjalanan, diimbau isi BBM full tank pada kendaraan,‎" kata Wianda, Selasa (28/6/2016).

Wianda melanjutkan, pengemudi pun harus pintar mengatur pengisian BBM. Jika dalam perjalanan terdapat SPBU yang sepi antrean, sebaiknya kendaraan langsung mengisi BBM pada SPBU tersebut, meski meteran BBM pada indikator di kendaraan, belum menunjukan BBM akan habis.

Wianda mengungkapkan, hal tersebut bertujuan untuk menghindari ‎antrean panjang pengisian BBM di SPBU, karena terpaksa stok BBM di tangki kendaraan sudah hampir habis.

"Diimbau kalau lihat SPBU kosong sebaiknya langsung mengisi sebelum BBM di tangki kendaraan habis karena dikhawatirkan jika menunggu habis SPBU akan penuh dan mengantri," ujar Wianda.

Wianda menuturkan, Pertamina akan membuka kios penjual BBM dalam kemasan sepanjang jalur mudik, untuk mengurai antrian panjang di SPBU. BBM yang dijual pada kios tersebut dengan jenis Pertamax 92 Pertamax 95, dan Pertamina Dex.

‎‎"Kemasan tidak untuk dibawa pulang atau dimobilisasi, karena kami perhatikan aspek safty, kemasa diisi di kios-kios‎," tutur Wianda. (Pew/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu terapkan strategi jitu digital marketing? Simak video berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.