Sukses

Anggaran Berkurang, Kemendag Pangkas Biaya Perjalanan Dinas

Pemerintah memutuskan untuk memotong anggaran di kementerian dan lembaga.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk memotong anggaran di kementerian dan lembaga. Langkah tersebut dilakukan untuk mengamankan keuangan negara. Kementerian Perdagangan menjadi salah kementerian yang anggarannya dipangkas. 

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan, Kementerian Perdagangan siap melakukan efisiensi untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 (APBNP 2016) yang baru saja diketok. Dia mengatakan, untuk efisiensi kementeriannya akan mengurangi biaya perjalanan dinas.

Thomas mengatakan selama ini untuk perjalanan dinas dia ditemani oleh rombongan pegawai. Sebagai bentuk efisiensi, rombongan pegawai untuk perjalan dinas akan dikurangi.

"‎Saya kaget juga dikelilingi puluhan orang setiap kali perjalanan dinas luar negeri. Kok, rombongan gede banget nih, puluhan orang dari protokol segala macam. Terus terang kami melihat banyak peluang untu‎k efisiensi," kata dia saat berkunjung ke Redaksi Liputan6 SCTV Tower di Senayan Jakarta seperti ditulis Rabu (29/6/2016).

Strategi lain, kata dia, mengurangi biaya rapat atau pertemuan. Menurut Thomas, pengurangan anggaran justru menjadi momen untuk menerapkan praktik digital. Artinya, setiap pertemuan bisa dilakukan tanpa tatap muka secara langsung.

"Kita di pengadaan, hemat saya bisa dilakukan penghematan. Di luar itu, saya pribadi melihat pemerintah masih punya banyak peluang ke praktik digital. Misalnya meeting kita. Kita suka meeting fokus grup acara. Di swasta, kita sudah tidak ketemu fisik, conference call," kata dia.

Menurut Thomas, pemotongan anggaran seharusnya menjadi momen untuk menerapkan pola kerja yang efisien. "Kita harus mengubah pola kerja efisien, hemat, cerdas. Semua efisien dikerjakan sedikit orang, mengurangi perjalanan dinas," kata dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.