Sukses

Rizal Ramli Ajak 2.000 Pelajar Naik Kapal Keliling Indonesia

Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuturkan masyarakat mesti cinta laut untuk wujudkan poros maritim dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Karena itu, sejumlah strategi disiapkan untuk meraih cita-cita tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, salah satu strategi yang diterapkan ialah mengajak ribuan pelajar berkeliling Indonesia menggunakan kapal laut. Dia bilang,  masyarakat mesti memiliki kecintaan terhadap laut untuk mewujudkan poros maritim dunia.

"Kantor kami mengirimkan 2.000 pelajar, mahasiswa untuk keliling Indonesia naik kapal kerja sama dengan Angkatan Laut. Karena anak muda harus belajar mencintai laut. Tenyata mayoritas pemuda, mahasiswa belum pernah naik kapal," kata dia dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pencegahan dan Pemberantasan IUU Fishing di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Jelas saja, hal tersebut sedikit ironis. Hal itu berbeda dengan kondisi puluhan tahun yang lalu. "Beda sama saya, generasi Pak Darmin Nasution, kalau mau ke Jawa naik kapal," kata dia.

Rizal juga menuturkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap laut, kementeriannya mengirimkan tiruan kapal era Majapahit ke Jepang. Itu guna menunjukkan jika pelaut Indonesia hebat.

"‎3 bulan lalu kita kirim prototipe kapal Majapahit itu perjalanan ke Tokyo dengan alat sederhana menunjukan bahwa pelaut-pelaut kita hebat," ujar dia.

‎Tak hanya itu, pemanfaatan sumber daya laut sebesar-besarnya untuk keperluan masyarakat ialah cara untuk mewujudkan poros maritim dunia. Sayangnya, selama ini masyarakat tidak pernah menikmati secara penuh sumber daya laut.

Rizal Ramli pun  mengapresiasi kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti beserta Satgas 115. Lantaran mereka telah menjaga kedaulatan Indonesia dengan menenggelamkan kapal pencuri ikan.‎ Sehingga, lanjut dia, masyarakat bisa menikmati kekayaan sumber daya laut.

"Tidak masuk akal buat kita melihat negara tetangga yang lautnya sedikit sekali bisa menjadi eksportir seafood nomor 2, nomor 5 terbesar di dunia kita belasan. Kalau tidak ada pencurian kita pasti nomor 2, nomor 3," ujar dia. (Amd/Ahm)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin dongkrak potensi UKM lewat e-commerce? Yuk simak video berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.