Sukses

Ini Alasan Bos BEI Pulang Kerja Jalan Kaki Rute SCBD-Pondok Indah

Pada Jumat (1/7/2016), Direktur Utama BEI Tito Sulistio berjalan kaki dari kantor BEI menuju rumahnya yang ada di kawasan Pondok Indah.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio tak inggar janji. Pada Jumat (1/7/2016) ia berjalan kaki dari kantor BEI menuju rumahnya yang ada di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.

Beberapa waktu lalu bos BEI tersebut memang pernah mengucap janji akan berjalan kaki dari kantornya menuju rumahnya jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 5.000. Pada perdagangan saham Kamis 30 Juni 2016 kemarin, IHSG sentuh level 5.016,64.

"Dulu saya pernah janji. Sekarang saya ikuti. Saya jalan kaki teman-teman mengikuti," jelas dia, di kantor BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2017). 

Ia melanjutkan, jika nanti indeks mampu tembus 6.000, maka ia menantang teman-teman wartawan untuk berjalan kaki tanpa dia. "Janji ya kalau 6.000 teman-teman wartawan jalan kaki tanpa saya," imbuhnya.

Tito mengatakan, ada beberapa sentimen yang mendorong IHSG bisa menembus level 5.000. Namun sentimen utama adalah pengesahan Undang-Undang pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

Menurut Tito, pengampunan pajak mendorong aliran dana yang besar. Dengan banyaknya aliran dana, ada harapan jika suku bunga bank turun.

Penuhi Janji, Bos BEI Jalan Kaki dari Kantor ke Pondok Indah. (Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Tito menambahkan, beberapa pintu masuk repatriasi ialah pasar modal. Karena itu, pengampunan pajak positif untuk pasar modal.

"Simpel saja tax amnesty akan tambah likuiditas. Tambahan likuiditas bunga turun, secara universal jika bunga turun ‎pasar modal naik," ujar Tito.

Namun sayang, IHSG tak bertahan lama di angka 5.000. Pada penutupan perdagangan saham Jumat (1/7/2016), IHSG turun 45,06 poin atau 0,90 persen ke level 4.971,58. "Pasar selalu begini, kan mau tutup Lebaran" kata Tito.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.