Sukses

Kementerian Pertanian Bakal Ubah Skema ‎Impor Daging Sapi

Tingginya harga daging sapi di pasaran tidak terlepas dari peran swasta atau importir daging sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya harga daging sapi di pasaran tidak terlepas dari peran swasta atau importir daging. Pasalnya, realisasi impor yang dilakukan oleh swasta tidak sesuai atau tidak mencapai target dari izin yang diberikan oleh pemerintah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Hari Priyono‎ mengatakan, kondisi ini membuat pasokan daging di pasaran sedikit. Pasokan daging yang sedikit mendorong harga daging melejit di pasaran.

"Masalahnya dari perkiraan, sudah diberikan izin pemasukan (impor), realisasi yang dimasukkan tidak sepenuhnya seperti yang diajukan," kata dia dalam diskusi 'Harga Daging Stabil Tinggi, Siapa Bertanggung Jawab?' di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Dia menerangkan, kebijakan impor saat ini diputuskan di rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan kementerian terkait. Selain dibahas pemerintah, kebutuhan impor juga dibahas dengan melibatkan asosiasi importir daging. Dalam setahun swasta bisa melakukan impor sebanyak dua kali.

"Dan kebutuhan ini kita diskusikan dengan asosiasi. ‎Lalu kita sepakat semester ini berapa buka, lalu mereka apply. Lalu semester 2 kita buka berapa kebutuhan, mereka apply. Mereka minta rekomendasi, mengajukan izin impo‎r," ujar dia.

Oleh karenanya, lanjut dia, Kementerian Pertanian mengajukan untuk mengubah sistem impor daging sapi ini. Dia mengatakan, importasi akan diubah sesuai kebutuhan daging dalam negeri. Kementerian Pertanian akan mengajukan usulan tersebut dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekomian pada Juli atau setelah Lebaran.

"Menteri Pertanian mengusulkan periodisasi semester yang kaku ini akan kita tinjau lagi. Dengan harapan manakala harga tinggi supply kita tambah, kalau harga normal karena melindungi peternak jangan banyak-banyak," tukas dia.

Sebagai gambaran, untuk periodisasi dari Mei sampai Agustus 2016 persetujuan impor sekitar 46 ribu ton daging sapi beku sementara realisasinya sekitar 23 ribu ton. ‎Untuk sapi bakalan, dari target 450 ribu ekor baru terealisasi 292 ribu ekor.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.