Sukses

Top 3: Ciri Lowongan Kerja Palsu

Berikut 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu (2/7/2016) pagi:

Liputan6.com, Jakarta - Mendapat pekerjaan merupakan dambaan bagi setiap orang. Maka tak heran jika banyak orang memburu informasi lowongan pekerjaan.

Jika Anda juga memburu informasi lowongan kerja tersebut, hati-hati. Alasannya, tidak semua informasi mengenai lowongan pekerjaan yang tersebar terbukti kebenarannya, bahkan tak jarang menipu.

Anda wajib teliti dalam mencari pekerjaan. Karena tak jarang, alih-alih dapat pekerjaan, malah kena tipu dan bahkan bisa kehilangan uang.

Informasi mengenai ciri-ciri lowongan kerja palsu menjadi salah satu artikel yang banyak di baca. Selain itu masih ada beberapa informasi lain yang juga layak untuk Anda simak.

Lengkapnya, berikut 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu (2/7/2016) pagi:

1. Waspada, Ini Ciri Lowongan Kerja Abal-Abal

Ada beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi lowongan kerja yang tidak aman.

Pertama, lowongan pekerjaan yang menjurus pada penipuan ‎mengharuskan anda untuk membayar biaya dengan alasan apapun selama proses rekrutmen. Jadi Anda benar-benar harus hati-hati dalam mencari pekerjaan.

Kedua, tidak adanya situs resmi atau media sosial perusahaan yang menjelaskan profil dan kegiatan perusahaan tersebut. Berita selengkapnya di sini.

2. Mau Jadi Miliarder di Usia 30 Tahun? Pakai 6 Cara Ini

Harta yang berlimpah serta mampu menikmati kesuksesan di usia tua adalah keinginan dari banyak orang. Tak heran banyak anak muda yang bekerja begitu keras agar bisa menikmati hasilnya ketika tua nanti.

Namun tak jarang dari mereka yang sulit untuk mewujudkan hal ini. Alih-alih menjadi kaya, mereka malah terjebak dengan pola hidup yang itu-itu saja.

Miliarder dunia bernama Steve Siebold membeberkan perilaku apa saja yang dapat Anda lakukan agar bisa menjadi orang kaya di usia 30 tahun. Berita selengkapnya di sini.

3. Dana Repatriasi Masuk, Kapitalisasi BEI Bisa Capai Rp 6.000 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) diyakini sanggup menampung dana repatriasi hasil tax amnesty hingga Rp 200 triliun. Dengan tambahan uang tersebut, kapitalisasi pasar di BEI bisa mencapai lebih dari Rp 6.000 triliun di akhir tahun ini.

Ini diungkapkan Direktur Utama BEI Tito Sulistio usai menepati nazar berjalan kaki dari kantor BEI ke rumahnya di Pondok Indah, Jumat (1/7/2016).

Dia mengatakan, pada dasarnya tax amnesty mampu meningkatkan likuiditas di pasar keuangan. Saat kebanjiran repatriasi dana Warga Negara Indonesia (WNI), maka suku bunga (interest) akan turun dan kemudian mengerek pasar modal. Berita selengkapnya di sini.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.