Sukses

Top 3: Kisah Martha Tilaar yang Kaya Raya Berkat Jamu

Berikut tiga artikel terpopuler seperti dirangkum pada Rabu sore 13 Juli 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah inspiratif seorang Martha Tilaar dimulai ketika ia tinggal di Amerika Serikat selama lima tahun demi mewujudkan mimpinya untuk bisa sekolah di Beauty Academy.

Berawal menjadi tenaga kerja wanita (TKW), pada saat itu Martha melihat peluang akibat semakin sibuknya ibu rumah tangga di Amerika sehingga tidak sempat untuk mengurus anak-anaknya, dari situlah ia berpikir untuk mnjadi baby sitter. Gaji yang ia dapatkan langsung ditabung untuk membiayai sekolahnya di Negeri Paman Sam.

Akhirnya Martha Tilaar bisa mulai menempuh pendidikan di Beauty Academy, Amerika Serikat (AS). Keinginan untuk sekolah di luar negeri semata-mata untuk semakin meyakinkan pemikirannya jika ingin sukses maka harus dimulai di luar negeri. Oleh karenanya, dia tidak memilih Indonesia sebagai tempatnya menuntut ilmu kecantikan.

Artikel kisah martha tilaar, bekas TKW yang kaya raya berkat jamu ini telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com.

Selain itu, kebijakan kantong plastik berbayar juga membuat penasaran pembaca di kanal bisnis. Ingin tahu berita terpopuler lainnya? Berikut tiga artikel terpopuler seperti dirangkum pada Rabu sore (13/7/2016):

1. Kisah Martha Tilaar, Bekas TKW yang Kaya Raya Berkat Jamu

Kisah inspiratif seorang Martha Tilaar dimulai ketika ia tinggal di Amerika Serikat selama lima tahun demi mewujudkan mimpinya untuk bisa sekolah di Beauty Academy.

Berawal menjadi tenaga kerja wanita (TKW), pada saat itu Martha melihat peluang akibat semakin sibuknya ibu rumah tangga di Amerika sehingga tidak sempat untuk mengurus anak-anaknya, dari situlah ia berpikir untuk menjadi baby sitter. Gaji yang ia dapatkan langsung ditabung untuk membiayai sekolahnya di Negeri Paman Sam.

Akhirnya Martha Tilaar bisa mulai menempuh pendidikan di Beauty Academy, Amerika Serikat (AS). Keinginan untuk sekolah di luar negeri semata-mata untuk semakin meyakinkan pemikirannya jika ingin sukses maka harus dimulaidi luar negeri. Oleh karenanya, dia tidak memilih Indonesia sebagai tempatnya menuntut ilmu kecantikan. Berita selengkapnya baca di sini

2. Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Sudah Berakhir?

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan kebijakan kantong plastik berbayar saat ini diserahkan ke masing-masing peritel modern di Indonesia.

Hal ini seiring keluarnya surat edaran (SE) kedua dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyatakan mekanisme penerapan kebijakan tersebut diserahkan pada masing-masing pemerintah daerah.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan pada SE KLHK yang pertama, uji coba penerapan kantong plastik berbayar hanya berlaku hingga 31 Mei 2016. Kemudian SE kedua baru diterbitkan KLHK pada 8 Juni 2016. Berita selengkapnya baca di sini


3. 10 Negara Paling Buruk untuk Tempat Tinggal Wanita

Sulit bagi wanita untuk hidup di beberapa negara tertentu. Adanya kesenjangan sosial dan perbedaan jumlah upah yang besar membuat wanita sulit untuk berkembang dan memperoleh karir yang baik. Belum lagi beberapa kebijakan pemerintah setempat yang semakin membatasi pergerakan mereka.

Menurut data dari World Economic Forum Global Gender Gap Report, ada beberapa negara yang memiliki lingkungan paling buruk untuk ditempati oleh wanita.

Penilaian ini didasari dari partisipasi ekonomi, kesempatan bekerja, serta tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Berita selengkapnya baca di sini

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.