Sukses

Rokok hingga Tahu Tempe Bikin Warga RI Makin Miskin

Kepala BPS Suryamin menuturkan peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar mencapai 73,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kenaikan garis kemiskinan sebesar 2,78 persen dari Rp 344.809 per kapita per bulan pada September 2015 menjadi Rp 354.386 per kapita per bulan di Maret 2016. Komoditas makanan menjadi penyumbang terbesar peningkatan garis kemiskinan ini, terutama rokok filter.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

"Per Maret ini, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan secara nasional mencapai 73,50 persen dan non makanan 26,50 persen," ujar dia saat Rilis Profil Kemiskinan di kantornya, Jakarta, Senin (18/7/2016).   

Suryamin menjelaskan, ada 10 komoditi makanan dan 6 komoditi bukan makanan yang berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan di Maret 2016. Rinciannya :

1. Beras

Perkotaan ‎21,55%

Pedesaan 29,54%

 
2. Rokok Kretek Filter

Perkotaan 9,08%

Pedesaan 7,96%


3. Telur ayam ras

Perkotaan 3,66%

Pedesaan 3,02%

 
4. Daging ayam ras

Perkotaan 3,01%

Pedesaan 1,68%


5. Mie instan

Perkotaan 2,80%

Pedesaan 2,43%


6. Gula pasir

Perkotaan 2,14%

Pedesaan 2,99%

 
7. Roti

Perkotaan 2,01%

Pedesaan 1,69%


8. Bawang merah

Perkotaan 1,82%

Pedesaan 2,26%

 
9. Tempe

Perkotaan 1,80%

Pedesaan 1,67%

 
10. Tahu

Perkotaan 1,75%

Pedesaan 1,51%


11. Komoditi Lainnya

Perkotaan 20,38%

Pedesaan 22,69%

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komoditi Non Pangan

- Komoditi Non Makanan:

1. Perumahan

Perkotaan 9,76%

Pedesaan 7,56%


2. Listrik

Perkotaan 2,96%

Pedesaan 1,54%


3. Bensin

Perkotaan 2,95%

Pedesaan 2,33%


4. Pendidikan

Perkotaan 2,37%

Pedesaan 1,36%


5. Perlengkapan mandi

Perkotaan 1,49%

Pedesaan 1,11%

 
6. Angkutan

Perkotaan 1,18%

Pedesaan 0,56%


7. Komoditi lainnya

Perkotaan 9,29%

Pedesaan 8,10%

 
"Rokok kretek filter ini tidak punya kalori, tapi komoditi ini menjadipengeluaran masyarakat sehingga tetap dihitung walaupun tidak menghasilkan kalori. Coba kalau ini dikurangi jadi makanan yang menghasilkan kalori, pendapatan masyarakat bisa lebih tinggi," jelas Suryamin. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPS atau Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

    BPS

  • Rokok

  • makanan

Video Terkini