Sukses

Presiden: Angka Kemiskinan Turun Jadi Momentum Baik

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 580 ribu jiwa menjadi 28,01 juta jiwa di Maret 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sumringah dengan hasil kinerja pemerintah di bawah kepemimpinanya dalam satu tahun terakhir. Terutama terkait upaya mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 580 ribu jiwa menjadi 28,01 juta jiwa di Maret 2016.

Meski dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jokowi menegaskan kepada para menteri dan pejabat terkait untuk tidak berpuas diri. Justru pencapaian tersebut bisa menjadi pemicu kinerja yang lebih baik.

"‎Kemarin telah diumumkan per Maret 2016, angka kemiskinan turun dari Maret 2015 itu 11,22 persen. Maret 2016 itu menjadi 10,86 persen. Ini menjadi sebuah momentum yang baik‎," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (19/7/2016).

Presiden menyebutkan, penurunan angka kemiskinan karena dua faktor. Pertama, terjaganya inflasi dalam satu tahun terakhir di angka 3-4 persen. Kedua, pengaruh dana desa menjadikan ekonomi di daerah-daerah bergerak, sehingga meningkatkan lapangan kerja.

"Saya kira ini sangat berpengaruh terhadap pengurangan kemiskinan di kampung-kampung sana," papar dia.

BPS melaporkan terjadi penurunan jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 580 ribu jiwa menjadi 28,01 juta orang atau dengan tingkat kemiskinan 10,58 persen di Maret 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 28,59 juta jiwa.

Kepala BPS Suryamin, mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di bulan ketiga ini mencapai 28,01 juta orang. Realisasi ini turun dibandingkan Maret 2015 yang sebanyak 28,59 juta penduduk miskin atau 11,22 persen. Sementara di September 2015, basis orang miskin di Indonesia 28,51 juta orang dengan tingkat kemiskinan 11,13 persen.

Data BPS menunjukkan pencapaian ‎Maret 2014, jumlah penduduk miskin di negara ini tercatat 28,28 juta orang atau 11,25 persen. Kemudian menurun menjadi 27,73 orang miskin dengan tingkat kemiskinan 10,96 persen di September 2014.

"Jadi dibandingkan Maret tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Maret 2016 turun 580 ribu orang. Sedangkan dibandingkan September lalu, turun 500 ribu orang," jelas dia saat Rilis Profil Kemiskinan di kantor BPS, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Lebih jauh diakui Suryamin, penurunan jumlah orang miskin di Indonesia pada periode Maret 2016 disebabkan karena maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mengatrol pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah atau kelas bawah. Pembangunan infrastruktur, sambungnya, menciptakan lapangan kerja.

"Pembangunan infrastruktur besar-besaran sehingga penghasilan meningkat, seperti tukang batu, buruh bangunan, tukang gali, dan lainnya. Dampak positifnya menurunkan penduduk miskin walaupun tidak drastis," terangnya.

Disebutkan dia, jumlah penduduk miskin di ‎Maret ini tersebar di kota maupun desa. Sebanyak 28,01 juta penduduk miskin di Indonesia periode bulan ketiga ini, rinciannya sebanyak 10,34 juta orang miskin (14,11 persen) tinggal di perkotaan, dan 17,67 juta orang (7,49 persen) hidup di perdesaan.

"Memang kalau di level ASEAN, maupun Asia, kalau tingkat kemiskinan di angka 10 persen-11 persen, agak susah menurunkannya, karena sudah dianggap intinya, puncaknya. Jadi harus ada upaya-upaya khusus menurunkannya lagi," pungkas Suryamin. (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.