Sukses

Dampak Tax Amnesty ke Sektor Properti Baru Terlihat Tahun Depan

Program tax amnesty harus berjalan baik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha menilai Program Pengampunan Pajak (tax amnesty) yang mulai bergulir akan memberikan dampak positif pada sektor properti. Namun syaratnya program tersebut berjalan baik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land (APL) Indra Wijaya Antono mengatakan, Program Tax Amnesty bukan hanya akan memberikan dampak pada sektor properti saja, melainkan ke seluruh sektor ekonomi.

Namun agar mampu memberikan dampak yang positif, pengusaha menilai sosialisasi program ini harus berjalan dengan baik terlebih dahulu.

"Dalam tax amnesty ini bukan hanya di properti, tapi akan ada efeknya ke semua aspek ekonomi. Tapi sebelum itu, sosialisasi tax amnesty ini harus sukses dulu. Pengertian tax amnesty ini betul-betul dipahami masyarakat, jadi tidak ada keraguan," ujar dia di APL Tower, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Menurut Indra, jika banyak masyarakat yang tertarik untuk ikut tax amnesty maka peserta program tersebut akan berinvestasi di Indonesia. Dari sekian banyak instrumen investasi, properti dinilai yang paling menjanjikan.

"Kalau sukses, baru nanti ada dampaknya. Kalau ada pengampunan dan uangnya cukup, orang pasti lakukan investasi. Instrumenya bisa properti, reksa dana dan lain-lain," ungkap dia.

Indra mengungkapkan, selain ekonomi, adanya tax amnesty ini juga diharapkan berdampak pada nilai tukar rupiah yang semakin membaik. Dengan demikian, tax amnesty bisa mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia secara optimal.

"Secara makro, ini (tax amnesty) bagus untuk perekonomian. Dari nilai rupiah dan nilai investasi. Pajak itu nantinya bisa dipakai untuk pembangunan. Saya ingin ada penguatan rupiah yang bagus, jadi infrastruktur bukan hanya properti, semua sektor ekonomi akan bagus. Mungkin ‎dampaknya baru terjadi semester I tahun depan, tapi starting-nya sudah ada dari kuartal IV tahun ini," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini