Sukses

Perusahaan Penjamin Kredit dari 10 Negara Tukar Pikiran di Bali

Perusahaan penjamin kredit dunia berkumpul di Bali untuk mengikuti seminar pelatihan penjaminan kredit.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan penjamin kredit dunia berkumpul di Bali untuk mengikuti seminar pelatihan penjaminan kredit. Sebanyak 36 peserta dari 10 negara akan mengikuti pelatihan Asian Credit Suplementation Institution Confederation (ACSIC) Training Program (ATP) dihadiri 10 negara dengan total 36 peserta.

Ketua Panitia penyelenggaraan ACSIC Training Program (ATP), Agus Hartana, mengatakan ACSIC memiliki 12 negara sebagai anggota. Dua negara anggota tidak mengirimkan delegasi sebagai peserta, yakni Nepal dan Papua Nugini. Sisanya, yakni 10 negara anggota yaitu Indonesia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Jepang, India, Malaysia, Mongolia, Sri Lanka, dan Filipina, mengirimkan peserta untuk kegiatan yang merupakan acara rutin tahunan ini.

"Terdapat 13 institusi penjaminan kredit dari 10 negara berkumpul di acara yang mempunyai tiga agenda utama, yakni berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di masing-masing negara, kunjungan ke UKM lokal, dan field trip," papar Agus dalam keterangan resminya, Senin (25/7/2016).

Ketiga agenda ini, lanjutnya, sejalan dengan tema yang diambil dalam pertemuan kali ini, yakni "Credit Supplementary Role in Enhancing The Resilience of SMEs due to The Impact of Global Financial Crisis".

Acara yang diselenggarakan PT. Asuransi Kredit Indonesia ini akan dilangsungkan sejak Senin (25/7) hingga Kamis (28/7).

Direktur Utama Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Antonius Chandra, menambahkan sebagai salah satu lembaga penjamin kredit yang menyalurkan skim kredit dari pemerintah kepada UKM, Askrindo selalu berupaya membantu meningkatkan pertumbuhan UKM.

Ia menilai adanya program ATP ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk belajar terkait penjaminan kredit di negara-negara lain, termasuk negara-negara yang ekonominya sudah maju, seperti Korea dan Jepang.

"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan UKM. Melalui organisasi ACSIC ini, lembaga penjamin kredit seperti Askrindo, bisa berbagi pengalaman dan tantangan untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan UKM nasional," ujar Antonius.

Di samping itu, ATP juga memberikan kesempatan bagi lembaga penjamin kredit di Indonesia untuk belajar dari pengalaman lembaga penjamin kredit di negara-negara lain terkait upaya mereka membantu UKM dalam menghadapi krisis keuangan global.

"Pertukaran ide dan pengalaman dalam program ini akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat bernilai bagi seluruh peserta dalam mengantisipasi isu serupa," paparnya.

Pelatihan ini juga menghadirkan pembicara utama, Hendri Saparini. Ekonom yang merupakan anggota dari Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) bentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini membicarakan persoalan yang dihadapi UKM nasional secara menyeluruh.

‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.