Sukses

Dengan Palapa Ring, 500 Kabupaten di RI Terhubung ke Internet

Jakarta menempati peringkat kedua setelah Singapura di ASEAN dalam segi kecepatan internet. Bagaimana dengan wilayah Timur Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta Akses ke internet masyarakat di Indonesia belum merata ke seluruh wilayah. Pemerintah membangun infrastruktur untuk membuka akses internet hingga ke Indonesia Timur.

“Pemerintah sedang mencari cara bagaimana pembangunan infrastruktur digital ini bisa merata hingga ke bagian Timur Indonesia hingga kurang lebih sama dengan Jakarta, hingga akhirnya Pemerintah membuat program Palapa Ring,” ujar Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di acara Inspirato Liputan6.com.

Indonesia memiliki lebih dari 500 kabupaten/kotamadya, sedangkan hanya 400 kabupaten/kotamadya yang memiliki akses broadband internet.

“Dari 500 lebih kabupaten/kotamadya di Indonesia, hanya 400 kabupaten saja yang memiliki akses broadband. Sehingga kita harus menghubungkan 100 kabupaten lainnya,” terangnya. 

Pemerintah bersama investor menyeleksi betul daerah-daerah yang dianggap tidak terlihat secara bisnis untuk dibangun jalur Palapa Ring ini. Adapun daerah yang dianggap tidak terlihat yaitu wilayah barat hingga ke Natuna, paket tengah hingga ke Talaut dan paket Timur hingga Papua, Maluku, Maluku Utara.

“Walaupun daerah tersebut merupakan daerah tidak feasible untuk bisnis, tapi negara kita merupakan negara kesatuan yang harus kita jaga keutuhannya. Jadi pembangunan ini harus dilakukan,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata itu.

Selain kecepatan internet yang tidak mumpuni, infrastrukturnya pun tidak ada. Oleh karena itu harga untuk paket internet di Wilayah Timur itu jadi jauh lebih mahal.

“Jadi diharapkan dengan adanya Palapa Ring ini selain kualitasnya yang lebih baik tapi juga dari sisi harga bisa dimurahkan lagi. Kabel biru penyalur akses internet di Palapa Ring itu punya pemerintah, pemerintah bisa menggratiskan ini sehingga harga paket internet di seluruh Indonesia bisa sama,” tutupnya.

Menurutnya ini salah satu upaya pemerintah bagaimana merekatkan persatuan dan bagaimana pemerintah menyiapkan infrastruktur. Karena perkembangan aplikasi tidak akan bisa berlanjut jika tidak didukung oleh infrastruktur yang baik. Jika aplikasi dikembangkan tapi internet yang menyediakan akses justru lambat juga tidak akan berbuah apapun. (Nabila)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.