Sukses

Pertamina Kantongi Efisiensi Rp 1,1 Triliun dari Pengadaan Minyak

ISC Pertamina juga akan meningkatkan penyerapan minyak mentah domestik dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berhasil mengantongi US$ 91 juta atau sekitar Rp 1,19 triliun (kurs Rp 13.122 per US$) dari langkah efisiensi pada program-program terobosan dan efisiensi (Breakthrough Project/BTP) sepanjang Januari-Juni 2016.

Efisiensi ini merupakan bagian dari transformasi pengadaan minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina Energy Trading Limmited (Petral) ke Integrated Suplly Chain (ISC).
 
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pada tahun ini, ISC diamanatkan untuk melaksanakan BTP 2016 dengan beberapa program kerja yang menitikberatkan kepada upaya reformasi pengadaan minyak mentah dan produk kilang.

Program-program tersebut meliputi roll out dari proses reformasi di tahun sebelumnya ‎dengan  target efisiensi US$ 80 juta, pelaksanaan crude processing deal Basrah dengan target efisiensi US$ 5 juta per tahun, dan pembelian minyak mentah, kondensat, dan elpiji dari Iran dengan target efisiensi juga US$ 5 juta per tahun.

"Untuk meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan, ISC juga melakukan penambahan daftar minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi yang dapat diolah di kilang Pertamina serta persiapan melakukan hedging atau Lindung nilai," kata Wianda, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Selain itu, ISC Pertamina juga akan meningkatkan penyerapan minyak mentah domestik dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan target efisiensi US$ 5 juta, serta pengadaan minyak mentah berdasarkan nilai keekonomian dengan target yang sama senilai US$ 5 juta per tahun.

"Adapun, realisasi program BTP ISC tahun 2016 hingga akhir Juni telah menghasilkan efisiensi sebesar US$ 91 juta atau 228 persen dari target sampai dengan Juni sebesar US$ 42 juta,” ungkap Wianda.
 
Dia juga menjelaskan Pertamina terus melanjutkan program transformasi ISC yang memiliki tiga tahapan, yaitu ISC 1.0 (Quick Wins), ISC 2.0 (World Class ISC), dan ISC 3.0 (Talent Engine). ISC 1.0 menitikberatkan kepada penyelenggaraan pengadaan minyak mentah dan produk kilang yang kompetitif di ISC, dan telah berlangsung sejak awal 2015.
 
ISC 2.0 berupa penyelenggaraan bisnis hilir yang menciptakan margin hilir lebih baik yang sudah berjalan sejak mid 2015. Untuk transformasi ISC 2.0 telah teridentifikasi potensi penghematan sebesar US$ 650 juta.
 
Adapun, ISC 3.0 yaitu penyiapan SDM dan infrastruktur dalam rangka menghadapi tantangan bisnis yang lebih kompleks sejalan dengan peningkatan kapasitas kilang yang mulai pada pertengahan 2016 hingga 2017.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini