Sukses

Menaker Bidik 200 Ribu Peserta Magang Terserap Tahun Ini

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengajak perusahaan-perusahaan berpartisipasi di dalam Program Pemagangan Nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengajak perusahaan-perusahaan yang berada dalam kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi di dalam Program Pemagangan Nasional yang diselenggarakan pemerintah.

Dia menjelaskan, pada tahun ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan 200 ribu pekerja bisa direkrut untuk magang di perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di seluruh Indonesia.

Setiap tahunnya, Kemnaker bekerjasama dengan 2.000 perusahaan untuk bisa menampung para peserta magang tersebut. Nantinya, 200 ribu peserta magang ini akan mengikuti skema pemagangan nasional secara sistematis yang mencakup pelatihan kerja, pemagangan dan sertifikasi.

"Metode pemagangan telah digunakan di berbagai negara digunakan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Oleh karena itu, kita ajak para pengusaha agar mendukung program pemagangan di dalam dan luar negeri," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/7/2016).

Menurut Hanif, program pemagangan ini menjadi sangat penting karena akan memberikan pengalaman yang sifatnya langsung kepada calon tenaga kerja maupun kepada para pekerja. Dengan demikian diharapkan tingkat kompetensi, keterampilan (skill) dan pengetahuannya makin bertambah baik.

"Program pemagangan seperti ini penting dalam upaya mendorong terjadinya percepatan kompetensi dari tenaga kerja sehingga gap antara supply dan demand dari sisi tenaga kerja yang terampil bisa terpenuhi. Tingkat produktivitas tenaga kerja juga meningkat." kata dia.

Untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar, Hanif telah membentuk tim khusus yang akan menangani program pemagangan nasional secara sistematis. Tim ini melibatkan Kadin, Apindo dan manajemen perusahaan untuk merumuskan sistem agar pemagangan ini benar-benar bisa menjadi media peningkatakan  keterampilan dan kompetensi kerja  yang lebih baik.

"Kita butuh dukungan dari perusahaan-perusahaan agar kita bisa magangkan pekerja kita baik di dalam negeri di berbagai sektor, berbagai industri dan juga luar negeri seperti di Jepang, Autralia, dan sejumlah negara yang lain," tandas dia. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini