Sukses

Bos KAI Minta Perlintasan Sebidang di Stasiun Pasar Senen Ditutup

KAI meminta kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup perlintasan sebidang yang ada di sebelah Stasiun Pasar Senen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) meminta kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup perlintasan sebidang yang ada di sebelah Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Penutupan tersebut untuk mengurangi risiko kecelakaan. 

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menuturkan, penutupan itu dikarenakan frekuensi kereta api yang melintasi rel tersebut sangat tinggi. Untuk diketahui, setiap tahun KAI terus meningkatkan frekuensi perjalanan KA untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna. 

Di stasiun Pasar Senen sendiri, saat ini memiliki enam jalur rel. Enak jalur ini digunakan secara bergantian‎ untuk kereta jarak jauh dan KRL. Untuk itu, dengan perlintasan sebidang sebanyak enam jalur ini dinilai sangat berbahaya.

"Underpass Stasiun Pasar Senen itu dibuat untuk antisipasi perlintasan sebidang di sebelah stasiun itu, jadi itu seharusnya ditutup, sampai sekarang kan masih di buka," papar Edi saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Minggu (31/7/2016).

Tingginya frekuensi perjalanan kereta yang melalui perlintasan itu tak ayal sering menyebabkan kemacetan di jalan samping Stasiun Pasar Senen. Selain itu, lokasi itu juga dijadikan tempat ngetem Metro Mini dan beberapa angkutan umum lainnya.

Sesuai dengan peraturan Perundang-undangan, perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing. Jika perlintasan berada di jalan nasional, baru hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Dijelaskan Edi, saat ini di beberapa lokasi di Jakarta, tengah dikerjakan proyek dua rel ganda atau double-double track, seperti di jalur Manggarai-Jatinegara dan Bekasi-Jatinegara. Jika proyek ini selesai, maka di jalur kereta lintas yang bersangkutan tidak memungkinkan lagi adanya perlintasan sebidang.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Ahok, kita sepakat, secara perlahan akan menutup perlintasan sebidang di Jakarta," tegas Edi. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.