Sukses

Gelar World Islamic Economic Forum, RI Kebanjiran Investasi

Gelaran World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 menarik sekitar 4.000 peserta dari 73 negara.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Ekonomi Islam Dunia atau World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 menjadi ajang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk mencari peluang investasi. Selama tiga hari berlangsung, gelaran ini telah meraup komitmen investasi di sektor UMKM senilai US$ 900 juta atau sekitar Rp 11,88 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat penutupan WIEF ke-12, mengatakan, gelaran internasional ini menarik sekitar 4.000 peserta dari 73 negara. Jumlah tersebut jauh melebihi yang diharapkan sebanyak 500 peserta.

Peserta yang hadir diantaranya Kepala Negara, pembuat kebijakan, menteri, dan wirausaha muda dari dalam maupun luar negeri. UMKM di ajang ini mendapat panggung khusus untuk saling bertemu dan bertukar pengalaman, serta menciptakan peluang pasar baik di Indonesia maupun negara lain.

"Banyak wirausaha Indonesia melihat kesempatan ini dan memanfaatkannya. Potensi pasar di industri syariah cukup bagus, seperti makanan halal, fesyen Muslim, pariwisata maupun perumahan," jelas Sri di JCC, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Lebih jauh dikatakannya, acara ini telah mencetak komitmen investasi senilai US$ 900 juta atau Rp 11,88 triliun selama tiga hari. Investasi ini masuk pada skala UMKM. "Nilai komitmen US$ 900 juta memang kelihatannya masih kecil. Tapi buat UMKM, nilai investasi ini sudah tergolong besar, walaupun masih bisa dikembangkan," terang Sri Mulyani.

Adapun 10 dokumen nota kesepahaman atau perjanjian yang ditorehkan dalam WIEF ke-12, antara lain:

1. PT. Amanah Nusantara Internasional (Malaysia) dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia) tentang Pembentukan Tim Gabungan untuk mengkoordinasikan kegiatan serta mendiskusikan dan menyiapkan persyaratan hukum sebagai basis kerja sama;

2. Perjanjian kerja sama antara Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Indonesia) dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia);

3, MoU antara Sime Darby Berhad (Malaysia), SP Setia Berhad (Malaysia), I&P Group Sdn Bhd (Malaysia) dan PT. Hanson International TBK (Indonesia) untuk mengembangkan perumahan terjangkau di Maja, Tangerang;

4. MoU antara Bursa Malaysia dan Bursa Efek Indonesia;

5. Perjanjian kerja sama antara Johor Toyyiban Laboratories Sdn Bhd (Malaysia) dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Malaysia);

6. Perjanjian kerja sama antara Majlis Agama Islam Negeri Johor (Malaysia) dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Johor Halal Park, Malaysia);

7. Perjanjian kerja sama SME Corporation Malaysia dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Johor Halal Park, Malaysia);

8. Perjanjian kerja sama antara Kumpulan Perubatan Sdn Bhd (Malaysia) dan Sojitz Corporation Capital Medica Co. Ltd (Jepang);

9. Perjanjian Master Franchisee antara Brainy Bunch Sdn Bhd (Malaysia) dan PT. Brainy Bunch Indonesia; dan

10. Akuisisi Saham Achmad Riawan (kini PT. Aladdin DotKom) oleh Aladdin Group Sdn Bhd (Malaysia).

(Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini