Sukses

PLN Ajak Masyarakat Pakai Listrik Sesuai Kebutuhan

PLN melihat banyak pengguna listrik bersubsidi yang sudah tidak tepat sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengajak masyarakat untuk beralih menjadi pelanggan listrik non subsidi, melihat banyaknya pengguna listrik bersubsidi yang sudah tidak tepat sasaran‎. Salah satunya adalah pemasangan tambah daya listrik dari 900 Volt Ampere (VA) menjadi 1.300 VA secara gratis.

"Ada banyak masyarakat yang berada di golongan 900 VA itu sudah tidak tepat lagi ada di situ, karena dari jam nyalanya sudah melampaui batas yang wajar. Kenapa tetap dia (pelanggan 900 VA) ada di situ, karena dia di subsidi. Orang ini sebenarnya orang yang sudah tidak layak disubsidi, supaya dia terangsang untuk naik ke atasnya, kita berikan dorongan berupa biaya gratis," ujar General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda, Jumat (5/8/2016).

Akan tetapi, ungkap Syamsul, PLN tidak memaksa pelanggan golongan 900 VA untuk berpindah ke 1.300 VA. Mengingat, ada selisih biaya yang cukup tinggi antara pelanggan subsidi dan nonsubsidi.

"Karena ada perbedaan yang cukup tajam antara yang subsidi dan non subsidi, sehingga ada sebagian masyarakat kita rela memiskinkan dirinya untuk mendapatkan subsidi. Tapi kalau ada pelanggan yang masih cukup dengan 900 VA kami tidak memaksa naik daya ke 1.300 VA," tutur dia.

Syamsul menegaskan, upaya mengajak masyarakat untuk meningkatkan daya listrik bukan semata-mata untuk keuntungan PLN, akan tetapi mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik secara tepat.

"Ini bukan jebakan, tapi mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak sesuai dengan kebutuhannya," ujar dia.

Saat ini terdapat 22 juta golongan 900 VA yang menikmati subsidi. Untuk menerapkan pencabutan susbsidi listrik, PLN melakukan pencocokan data rakyat miskin dan rentan miskin dari TNP2K, hasilnya setelah didata ada 4 juta pelanggan listrik golongan 900 VA yang masuk kategori miskin tetap mendapat subsidi listrik dan 18 juta pelanggan sisanya tidak dapat subsidi lagi. (G Septian/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.