Sukses

Laporan Data Pekerjaan Angkat Wall Street di Akhir Pekan

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa nonfarm payrolls naik 255 ribu pada Juli, jauh melampaui ekspektasi sebesar 180 ribu.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) mencapai posisi terbaiknya dalam satu bulan pada penutupan di akhir pekan ini. Dengan indeks  S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi setelah rilis data pasar tenaga kerja menunjukkan kenaikan, yang mendorong optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi membaik.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones industrial average naik 191,21 poin atau 1,04 persen menjadi 18.543,26. Sementara indeks S&P 500 naik 18,57 poin atau 0,86 persen ke posisi 2.182,82 dan Nasdaq Composite menambahkan 54,87 poin atau 1,06 persen ke 5.221,12.

Sementara Nasdaq melampaui rekor yang dibuat bulan Juli 2015. Adapun indeks S & P 500 berakhir di posisi 2.182,87, menjadi penutupan tertinggi kedelapan di tahun ini. Hal ini didukung keuntungan saham keuangan sebesar 1,9 persen. Untuk minggu ini, Dow naik 0,6 persen, S & P 500 naik 0,4 persen dan Nasdaq naik 1,1 persen.

Kenaikan saham terjadi usai laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa nonfarm payrolls naik 255 ribu pada Juli, jauh melampaui ekspektasi sebesar 180 ribu. Sementara tingkat pengangguran tetap tidak berubah pada 4,9 persen.

"Laporan yang dikeluarkan flat tapi menunjukkan penguatan, tidak ada lubang," kata Tom Porcelli, Kepala Ekonom RBC Capital Markets di New York.

"Tapi kita harus antusiasme, dengan dua laporan yang positif semua orang akan bergeser ke sisi lain dari perahu. Pertama kapal itu tenggelam dan sekarang semua orang akan berpikir perahu akan lepas landas," lanjut dia.

Usai laporan angka pekerjaan melemah pada bulan April dan Mei, terjadi hal mengejutkan di mana terjadi penguatan pada bulan Juni, yang mendorong keyakinan investor soal keadaan ekonomi. Jumlah tenaga kerja Juni direvisi menjadi 292 ribu dari 287 ribu.

Namun The Fed kemungkinan masih menunggu laporan pertumbuhan produk domestik bruto dan inflasi untuk bergerak lebih dekat dengan target 2 persen sebelum menarik pelatuk pada kenaikan suku bunga.

Adapun saham yang naik antara lain milik JPMorgan Chase sebesar naik 2,7 persen menjadi $ 66,30 dan indeks keuangan ditutup pada level tertinggi tahun ini.

Sementara saham Bristol-Myers anjlok 16 persen setelah adanya kegagalan obat kanker paru-paru yang baru, dalam satu tahap akhir studi. Sedangkan saham pesaingnya, Merck (MRK.N) naik 10,4 persen. Bristol-Myers adalah hambatan terbesar pada S & P 500, sementara Merck memberi indeks dorongan terbesar.

Sekitar 6,77 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,58 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini