Sukses

Ekonomi DKI Jakarta Tumbuh di Atas Rata-Rata Nasional

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta tumbuh 5,86 persen (year on year). Angka ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan berbagai indikator yang terpantau Bank Indonesia (BI) dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal II 2016 meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pada kuartal ini, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta tumbuh 5,86 persen (year on year). Angka ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya mencapai  5,62 persen (yoy). 

Peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama terdorong meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah serta didukung membaiknya kinerja ekspor.  

"Konsumsi rumah tangga terus menunjukkan perbaikan seiring dengan perbaikan optimisme konsumen dan membaiknya daya beli masyarakat," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Doni P. Joewono, Sabtu (6/8/2016).

Selain peningkatan pendapatan, membaiknya daya beli masyarakat tersebut juga didukung inflasi yang terjaga dalam level yang rendah meskipun menghadapi dorongan permintaan pada bulan puasa.

Beberapa indikator yang mengonfirmasi peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut di antaranya peningkatan penjualan mobil, aktivitas impor barang konsumsi, dan aktivitas lapangan usaha perdagangan.

Sementara itu, meningkatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan akselerasi belanja yang terus berlanjut, baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta.

Di sisi lain, dorongan pertumbuhan juga disumbang oleh membaiknya kinerja ekspor meskipun masih dalam teritori pertumbuhan yang negatif. Peningkatan ekspor pada kuartal ini terutama didorong meningkatnya ekspor kendaraan bermotor dan komponennya, sejalan dengan membaiknya kinerja lapangan usaha industri pengolahan di DKI Jakarta.

Namun, kegiatan investasi pada kuartal ini belum mampu tumbuh meningkat akibat investor swasta yang masih cenderung menunggu (wait and see). Pada sektor bangunan, meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur di Jakarta belum mampu mendorong peningkatan pertumbuhan investasi di Ibukota karena tidak diikuti oleh dorongan investasi swasta.

"Pertumbuhan investasi pada kuartal ini bahkan melemah dibandingkan dengan sebelumnya, sebagaimana tercermin pada turunnya kinerja lapangan usaha konstruksi dan konsumsi semen di Jakarta," ujar Doni.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlanjut pada kuartal berikutnya. Kondisi tersebut didukung masih kuatnya konsumsi rumah tangga dengan inflasi yang tetap terjaga, implementasi Paket Kebijakan Pemerintah, dan terus meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur.

Selain itu, realisasi belanja APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta belanja APBN lewat kementerian/lembaga yang ada di Jakarta diperkirakan terus membaik pada kuartal depan.

Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter dan makropudensial yang telah ditempuh secara konsisten oleh Bank Indonesia diharapkan dapat turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.