Sukses

Sumut Jajaki Kerjasama Investasi Listrik dan KEK dengan Tiongkok

Dengan ketersediaan listrik yang cukup akan membawa pembangunan Sumut ke arah yang lebih baik. Apalagi listrik sangat vital bagi investor.

Liputan6.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi menggelar kunjungan selama dua hari ke Tiongkok pada pekan ini. Pada kunjungan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjajaki kerjasama investasi pembangkit listrik dan menandatangani kesepakatan bersama tentang pengembangan kawasan ekonomi terpadu.

"Investor Tiongkok sangat berkeinginan investasi listrik di Sumut,’’ ujar Erry Nuradi menjelaskan hasil kunjungannya yang antara lain bertemu dengan Board Chairman China Southern Power Grid Synthesis Energy Co, Ltd Qin Hua, seperti dikutip Sabtu (6/8/2016).

Erry menegaskan dengan ketersediaan listrik yang cukup akan membawa pembangunan Sumut ke arah yang lebih baik. Apalagi listrik sangat vital untuk menarik investor.

"Investor akan banyak datang, sebab listrik tersedia. Apalagi kawasan Danau Toba, jalan tol, kereta api dan sarana lainnya sedang dan akan dibangun di Sumut. Ini butuh ketersediaan listrik yang besar,’’ dia menjelaskan.

Mengenai lokasi pembangkit listrik  yang akan dibangun di Sumut, dia mengakui, ini masih memerlukan pembahasan lebih lanjut. "Ini hanya kesediaan untuk investasi. Lokasi dan teknis akan dilihat dengan kondisi di Sumut,’’ terang Erry didampingi Kabag Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Purnama Dewi Daulay.

Selain listrik, Pemprov juga menjajaki kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Hubei, terkait pengembangan kawasan ekonomi terpadu kedua provinsi.

Ini dituangkan dalam penandatangan MoU dengan Vice Governor (Wakil Gubernur Provinsi Hubei) Ren Zhenhe di Kota Wuhan, Cina pada Kamis (4/8/2016).

"Sumut punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Peluang ini harus benar-benar dimanfaatkan investor untuk kemajuan pembangunan Sumatera Utara dan Provinsi Hubei khususnya,’’ dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini