Sukses

Wall Street Melemah Imbas Harga Minyak

Harga minyak turun telah menekan sektor saham energi. Hal itu juga membuat bursa AS tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak merosot seiring pasokan minyak Amerika Serikat (AS) yang berlebih telah menekan sektor saham energi. Katalis itu mendorong bursa AS berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 37,39 poin atau 0,2 persen ke level 18.495,66. Indeks saham S&P 500 merosot 6,25 poin atau 0,29 persen ke level 2.175,49. Indeks saham Nasdaq susut 20,80 poin atau 0,4 persen ke level 5.204,59.

Sektor saham energi mencatatkan performa buruk di antara 10 sektor saham di indeks saham S&P 500. Sektor saham energi turun 1,4 persen. Saham Exxon Mobil turun 1,75 persen dan mencatatkan penurunan terbesar sehingga menekan indeks saham S&P 500.

"Melihat kondisi pasokan pada awal perdagangan mendorong sektor saham energi tertekan, dan berdampak terhadap semuanya," ujar Tim Dreiling, Direktur Regional Investment Private Client Reserve of US Bank seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (11/8/2016).

Reli di bursa AS yang terjadi pada akhir Juni telah mendorong indeks saham S&P 500 naik lebih dari enam persen pada 2016. Hal itu terjadi lantaran suku bunga AS rendah mendorong investor beli saham di AS meski valuasinya sudah tinggi.

Adapun pada perdagangan Rabu waktu New York, enam dari 10 sektor saham di indeks saham S&P 500 cenderung tertekan. Volume perdagangan juga rendah. Tercatat volume perdagangan sekitar 5,92 miliar saham di bursa AS. Angka ini lebih rendah ketimbang rata-rata volume perdagangan di kisaran 6,45 miliar.

Saham Walt Disney naik 1,23 persen setelah melaporkan kinerja melebihi harapan pelaku pasar. Selain itu manajemen juga menyatakan telah beli 33 persen saham video-streaming BAMTech. Saham Walt Disney mendorong kenaikan terbesar untuk indeks saham S&P 500 dan Dow Jones.

Selain itu, saham JD.com naik 4,65 persen setelah melaporan pendapatan. Saham JD.com mendorong kenaikan besar untuk Nasdaq. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini