Sukses

Siap-Siap, Harga Daging Kambing dan Sapi Bakal Naik‎

Penyebab harga daging sapi terkerek naik saat Idul Adha karena permintaan cukup tinggi dan suplai agak berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Sebulan menjelang Idul Adha, harga daging kambing dan daging sapi masih terpantau stabil di kisaran Rp 110 ribu-120 ribu per kilogram (kg). Namun, kenaikan harga jual komoditas tersebut diperkirakan bakal saling kejar-kejaran pada seminggu, tiga hari, atau sehari sebelum Lebaran Kurban.

Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Senin (15/8/2016), daging kambing lokal masih dijual Rp 110 ribu per kg. Namun diprediksi harga tersebut akan melambung signifikan mendekati Idul Adha, bahkan bisa tembus Rp 150 ribu per kg.

"Harga daging kambing jelang Idul Adha bisa naik sampai Rp 130 ribu per kg. Malahan bisa tembus Rp 150 ribu per Kg kalau besoknya mau Lebaran tapi barang (stok) kosong, jadi dijual mahal daging kambing. Karena kambing kurban keluar semua," kata Kurniawan (39) saat berbincang dengan Liputan6.com.

Kenaikan harga, diperkirakan Kurniawan juga dipengaruhi faktor tingginya permintaan, sementara tidak diimbangi dengan suplai. Pembeli sampai harus mencari kambing hidup sampai ke Jawa dan memperoleh bandot (kambing lelaki).

"Nah kalau bandot hitungannya lebih mahal, jadi mau tidak mau kita jual dengan harga mahal. Karena kalau daging kambing harganya sudah naik, biasanya turun lagi susah," ujar Sarjana Ekonomi jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti ini yang sudah berdagang daging kambing sejak 1995.

Daging lain yang harganya ikut membumbung ‎jelang Lebaran Kurban adalah daging sapi. Kenaikan harganya tidak terlampau tinggi seperti daging kambing.

"Kalaupun harga daging sapi naik sebelum Idul Adha, kenaikannya paling Rp 5.000 per kg dari harga sekarang Rp 110 ribu-120 ribu per kg," ujar Pedagang daging sapi di Pasar Grogol, Ipong (46) asal Jakarta.

Menurut Ipong, penyebab harga daging sapi naik saat Idul Adha karena permintaan cukup tinggi dan suplai agak berkurang lantaran sapi adalah salah satu hewan yang ikut dikurbankan. ‎"Sapi kan juga dikurbanin, jadi bisa naik harganya walaupun tidak signifikan," cetus dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini