Sukses

Bos Kadin: Dana Hasil Tax Amnesty Banyak Masuk pada September

Ketua Umum Kadin Rosan Roslani menyatakan kalau pihaknya juga turut mensosialisasikan tax amnesty.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan dana tebusan dan repatriasi dari program pengampunan pajak (tax amnesty) ‎akan banyak masuk pada September 2016. Lantaran pada bulan tersebut menjadi batas akhir periode pertama program ini.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, sejauh ini penerimaan dan dana tebusan dari tax amnesty masih jauh dari apa yang diharapkan. Sedangkan target uang tebusan dalam program ini yang sebesar Rp 165 triliun dinilai terlalu agresif.

"Sudah saya utarakan sejak awal pada pemerintah angkanya (Rp 165 triliun) terlalu agresif, tetapi tetap kita semaksimal mungkin usaha. Sampai hari ini saja tebusan yang masuk baru Rp 1,3 triliun," ujar dia di Hotel Kempinsky, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Rosan menuturkan, masih rendahnya tingkat partisipasi dan dana tebusan tersebut karena para wajib pajak masih menunggu batas akhir periode pertama program ini yaitu pada September 2016. Sedangkan pada periode kedua, tarif tebusannya akan mengalami kenaikan.

‎"Memang orang kita ini sifatnya masih banyak yang nunggu. Dan secara teknis masih mencoba mengkonsolidasi ini. Tetapi kalau saya lihat September ini akan lebih lumayan, karena konsolidasinya ini yang saya lihat dari teman-teman sudah bisa dapat angkanya," kata dia.

Meski demikian Rosan enggan menyebutkan potensi uang tebusan dan dana repatriasi yang masuk dari para pengusaha yang tergabung dalam Kadin. Lantaran para pengusaha tersebut biasanya merahasiakan aset dan harga yang dimiliki.

‎"Mereka masing-masing merahasiakan, itu harus dijaga. Makanya saya selalu bilang angka berapa saya tidak bisa bilang. ‎Kita sosialisasi terus, di internal juga terus. Dengan banyak perbankan dan lain-lain kita sosialisasi bersama, dengan asosiasi kita sosialisasi," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini