Sukses

Pertamina dan Medco Beri Lampu Pengumpul Ikan ke Nelayan Tomori

JOB Tomori melakukan kerja sama dengan Balitbang Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam penggunaan teknologi perikanan.

Liputan6.com, Jakarta - Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), berperan mensejahterakan nelayan dengan  memanfaatkan salah satu teknologi LEDikan (lampu pengumpul ikan), yang dibagikan ke nelayan di Desa Paisubololi, Kecamatan Batui Selatan Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

General Manager JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi Judha Sumarianto mengatakan, sebagai perusahaan migas yang berinvestasi di Kabupaten Banggai, JOB Tomori berkomitmen untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa desa di sekitar wilayah operasi melalui program Tanggung Jawab Sosial (TJS).

"Program pemberdayaan masyarakat yang diberikan meliputi bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan dan perikanan," kata Judha, dalam acara Green Towards Fisheries Sustainability, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan‎, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Judha mengungkapkan, JOB Tomori melakukan kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Balitbang KKP) dalam penggunaan teknologi perikanan. Teknologi yang dimaksud dalam hal ini, adalah pemanfaatan salah satu teknologi LEDikan (lampu pengumpul ikan ).

Dengan begitu, JOB Tomori menjadi pelopor pengguna teknologi LED dalam proses pemberdayaan masyarakat nelayan di sekitar area operasi perusahaan, khususnya dalam bidang perikanan tangkap.

Atas upaya tersebut, JOB Tomori mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai Kontraktor Kerja Kerjasama (KKKS) yang menggunakan teknologi Balitbang KKP yaitu Ledikan dan alat penangkap gurita dimulai pada 2015.

"Besar harapan kami semoga ke depannya perusahaan dapat meningkatkan peran serta dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, khususnya dengan teknologi di bidang perikanan yang diaplikasikan di lapangan," ujar Judha. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini