Sukses

Ini Cara Pengembangan Kebun Sawit Tanpa Harus Merusak Hutan

Saat ini, luas perkebunan sawit rakyat telah mencapai 43 persen dari luas keseluruhan perkebunan sawit di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Greenpeace menggandeng Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) untuk menerapkan panduan pengolahan perkebunan rakyat bebas perusakan hutan (deforestasi). Hal tersebut menjadi jalan keluar untuk pengembangan sawit ke depan sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.

‎Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit Mansuetus Darto mengungkapkan, peluncuran panduan ini bertujuan untuk menyediakan petunjuk bagi para petani mandiri agar dapat mengidentifikasi area konservasi dan lahan budidaya, sekaligus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.

“Penting adanya panduan bagi petani untuk bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, tanpa harus membuka lahan hutan dan gambut," kata Darto, di saat menghadiri peluncuran panduan pengolahan perkebunan rakyat bebas deforestasi, di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Ratri Kusumohartono menambahkan, industri minyak sawit global sedang bertransformasi menuju nol deforestasi ke arah yang lebih bertanggungjawab dan berkelanjutan. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi seringkali menyudutkan para petani sawit mandiri.

Panduan ini menjadi jawaban kepada tantangan berbagai pihak yang kerap meragukan kemampuan petani untuk menghasilkan produk yang bebas dari deforestasi. Dengan adanya dengan pengelolaan tersebut, petani sawit mandiri akan berperan aktif dalam nilai-nilai keberlanjutan.

“Sekarang saatnya pemerintah dan para pelaku industri sawit mendukung upaya ini agar petani mandiri bisa memproduksi sawit yang berkelanjutan hingga mampu bersaing di pasar internasional," ungkap Ratri.

Menurut Ratri, agar panduan tersebut bisa diterapkan dengan baik, perlu dukungan dari pemerintah dan para pelaku industri sawit sehingga pengembangan perkebunan rakyat bebas deforestasi dapat terwujud.

Hal ini juga sejalan dengan visi ekonomi kerakyatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memajukan dan meningkatkan taraf hidup petani skala kecil dan mengoptimalkan hasil perkebunan yang bebas dari kebakaran hutan.

‎"Jika petani bisa menghasilkan minyak sawit yang bebas dari deforestasi, tidak ada alasan lagi bagi para pengusaha sawit skala besar untuk terus membuka hutan” tutur Ratri.

Saat ini, luas perkebunan sawit rakyat telah mencapai 43 persen dari luas keseluruhan perkebunan sawit di Indonesia. Sayangnya, produksi dari petani sawit hanya mencapai 12-14 ton per hektare per tahun dari produksi optimal 36 hektare ton per tahun.

Sebagian besar dari petani sawit mandiri memproduksi Tandan Buah Segar tanpa bantuan dari pihak luar, termasuk dukungan teknis. Hasilnya, produksi yang dihasilkan petani cenderung lebih rendah dibanding perkebunan skala besar. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.