Sukses

Tax Amnesty Jadi Stimulus Pasar Properti Sekunder

Gairah pasar properti diperkirakan akan terjadi di kuartal akhir tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakukan pengampunan pajak (tax amnesty) dan peraturan mengenai penurunan pajak penghasilan (PPh) final diyakini akan menstimulasi pasar properti termasuk di segmen rumah bekas pakai (sekunder). Gairah pasar properti diperkirakan akan terjadi di kuartal akhir tahun ini.

Optimisme tersebut disampaikan Sulihin Widjaja, Chief Executive Officer (CEO) Promex Indonesia, salah satu perusahaan broker terkemuka nasional.

"Secara keseluruhan pasar properti akan membaik, karena setelah melaporkan seluruh asetnya maka volume daya beli orang akan meningkat. Mereka akan beli properti terlebih rumah seken yang berada di lokasi premium," ungkap dia yang ditulis Liputan6.com, Kamis (1/9/2016).

Selama ini Promex melakukan transaksi di pasar sekunder dan pasar primer dengan komposisi yang seimbang, dan didominasi jenis properti rumah tapak dan apartemen di wilayah Jabotabek.

Sepanjang 2015 Promex Indonesia berhasil meraih volume transaksi properti senilai sekitar Rp 500 miliar. Sebagian besar diantaranya berasal dari pasar sekunder. Sedangkan tahun ini, property agent ini  menargetkan peningkatan transaksi  15 persen-20 persen dibandingkan perolehan pada tahun lalu.

Menurut Sulihin, hingga akhir semester pertama 2016 transaksi penjualan yang sudah direalisasikan Promex Indonesia baru sekitar 30 persen. Meski realisasinya masih rendah, namun ungkap dia, tidak menyurutkan optimisme perusahaan karena di pasar properti lazimnya transaksi di semester kedua cenderung lebih tinggi.

Untuk mendukung pencapaian target 2016, Promex Indonesia  menjalankan strategi antara lain lebih pro-aktif menjalin kerjasama dengan developer dan bank-bank dalam kaitannya dengan tax amnesty. Lalu lebih fokus ke internal yaitu memperkuat sistem dan Sumber Daya Manusia (SDM). Juga meningkatkan aktivitas branding agar semakin dikenal oleh masyarakat.

Terkait branding, Promex Indonesia telah memperkenalkan brand identitas baru yang lebih dinamis dan optimis.

"Kami memperkenalkan brand identity yang baru berupa tanda panah berwarna merah dan biru di belakang panah berwarna hijau yang melambangkan dukungan Promex Indonesia dan para Principal bagi percepatan para marketing associate sebagai mitra utama untuk sukses bersama," kata Sulihin.

Promex Indonesia didirikan pada Maret 2013 dengan bendera PT Properti Maksima Indonesia. Dalam usia muda baru tiga tahun, perusahaan agen properti ini telah
mengalami perkembangan yang pesat dengan beroperasinya kantor-kantor di Jakarta, Serpong, Karawang, Bandung, Semarang, Solo, Lampung, Bali, Palembang, Balikpapan dan Batam.

Selain itu, perusahaan juga telah mendapat kepercayaan dari pengembang-pengembang terkemuka seperti Agung Podomoro Land, Ciputra Group, Modernland, Sentul City, Mugie Bali Indah, Pikko Group, dan lain-lain untuk memasarkan proyek-proyek yang sedang dibangun dan dikembangkan.

Agatha Meydiana, Key Executive Officer (KEO) Promex Indonesia menambahkan saat ini broker properti asli Indonesia tersebut sudah memiliki 25 kantor cabang yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Serpong, Karawang, Bandung, Semarang, Solo, Bali, Lampung, Batam, Balikpapan, dan Palembang dengan jumlah Marketing Associate sebanyak 250 orang.

“Tahun ini kami berencana menambah 3-5 kantor cabang lagi terutama di Jakarta dan Surabaya,” ujar Meydiana. (Rei/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.