Sukses

Program Tax Amnesty Tingkatkan Daya Beli Konsumen Properti

Diharapkan ada peningkatan kapasitas daya beli masyarakat pasca melaporkan seluruh aset-asetnya.

Liputan6.com, Jakarta Kalangan pengembang masih menunggu perkembangan dari pemberlakuan program pengampunan pajak (tax amnesty) tahap awal yang berakhir pada 30 September 2016 untuk meluncurkan proyek-proyek baru. Diharapkan ada peningkatan kapasitas daya beli masyarakat pasca melaporkan seluruh aset-asetnya.

Chief Executive Officer PT Mutiara Mitra Sejahtera (MMS), Arifin Handra, mengatakan antusiasme dan kapasitas daya beli masyarakat akan meningkat setelah mereka “membersihkan” seluruh aset miliknya. Dia memberi contoh orang yang dulu melaporkan hartanya hanya Rp 1 miliar berarti hanya bisa membeli properti senilai maksimal Rp 1 miliar. Tetapi dengan tax amnesty dia akan melaporkan seluruh aset-asetnya, sehingga secara riil misalnya mencapai Rp 20 miliar.

“Artinya daya belinya meningkat Rp 19 miliar, dan saya yakin mereka salah satunya akan berinvestasi di properti,” kata Arifin yang ditulis Liputan6.com, Senin (5/9/2016).

Dia yakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang akan memperbaiki pelaporan pajaknya, karena kalau sudah ada kepastian, maka mereka akan lebih tenang untuk melanjutkan investasi termasuk di properti.

Dengan suku bunga acuan BankIndonesia (BI Rate) yang sekarang cenderung turun atau rendah, ungkap Arifin, pemilik dana kemungkinan tidak akan melirik deposito atau investasi saham yang tidak bisa diprediksi (fluktuatif). Jenis investasi yang pasti di Indonesia adalah properti. Harga properti tidak pernah turun, setidaknya stabil.

Meski pergerakan harga stagnan, namun investasi properti bersifat menahan value sehingga investor tetap tidak rugi. Yang terpenting jeli memilih lokasi dan konsep yang ditawarkan developer.

Dengan pertimbangan tersebut, MMS berencana meluncurkan proyek apartemen Domicilio di kompleks Cikarang Central City (CCC) pada Oktober 2016. Meski saat ini tahap pengerjaan pondasi sudah dikerjakan.

“Kami memang menunggu momentum setelah tax amnesty rampung karena peluang untuk menggaet para investor akan lebih besar,” ujar Director of Business Development MMS, Robert Yapari.

Menurut dia, tower pertama dari proyek Domicilio ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Sekarang sudah terjual sekitar 30 persen dari total 453 unit, meski penjualan belum secara resmi dilakukan. Sedangkan tower kedua akan dipasarkan kalau penjualan tower pertama sudah mencapai 70 persen. Sedangkan konstruksi ketiga tower Domicilio dijadwalkan rampung serentak pada pertengahan 2019.

Kenaikan Harga

Harga lahan di Cikarang semakin mahal, yang ditandai dengan maraknya pembangunan properti baik residensial, komersial maupun industrial. Oleh karena itu, kata Robert, saat ini menjadi momentum tepat untuk memiliki unit di Domicilio sebelum harga naik pada Oktober nanti. Saat ini harga jual unit apartemen tersebut masih berkisar Rp 15 juta per meter persegi.

Apartemen Domicilio dikembangkan di kawasan terpadu Cikarang Central City dengan luas area 8,8 hektar. Hunian vertikal setinggi 20 lantai ini dibangun sebanyak tiga menara di atas lahan seluas 1,5 hektare dengan investasi mencapai Rp 650 miliar

Domicilio menyasar segmen menengah terutama pekerja asing (ekspatriat) yang banyak bekerja di kawasan Cikarang. Ada tiga tipe unit apartemen yang disediakan yakni Tipe Studio (26,92 m2), Tipe One Bedroom (53,85 m2) dan Tipe Two Bedroom (72,56 m2).

Manager Sales MMS, Kenny Handra untuk mengejar target penjualan 75 persen di akhir 2016 perusahaan properti ini akan melakukan berbagai terobosan antara lain melakukan road show di Jabodetabek. Setelah itu MMM akan mengundang calon pembeli untuk melihat langsung lokasi dan show unit. Di samping akan rutin melakukan pameran di sejumlah pusat perbelanjaan.

Perusahaan juga memberikan kemudahan dari pola pembayaran. Khusus untuk pembelian unit Domicilio, menurut Kenny, pihaknya menyiapkan beberapa strategi pendanaan antara lain diskon sampai dengan Rp 100 juta, serta cicilan 60 kali dengan harga cicilan 48 kali. Jadi harga cicilan senilai 48 kali tetapi bayarnya bisa sampai 60 kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.