Sukses

RI Dorong ASEAN Tingkatkan Kerja Sama Sektor Maritim dan UMKM

Hal ini menjadi salah satu topik penting yang selalu disuarakan Indonesia dalam serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong ASEAN meningkatkan kerja sama dengan negara-negara mitra ASEAN, terutama kerja sama di bidang maritim dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini menjadi salah satu topik penting yang selalu disuarakan Indonesia dalam serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dengan Negara-negara Mitra.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan,‎ Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar ASEAN dan kedelapan negara mitranya yaitu Tiongkok, Jepang, Korea, India, Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dan Rusia, dapat mengoptimalkan kerja sama di beberapa sektor penting pendorong tumbuhnya perekonomian kawasan. Sektor-sektor tersebut seperti, konektivitas, khususnya di jalur maritim serta pemberdayaan UMKM.

"Kami berharap kerja sama konektivitas di darat, laut, dan udara dapat mendorong peningkatan kerja sama investasi, pariwisata, termasuk perdagangan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Selain itu, lanjut Enggar, Presiden Jokowi secara khusus menyoroti kesamaan yang dimiliki ASEAN dan India dalam hal UMKM sehingga kerja sama pemberdayaan UMKM perlu diintensifkan kedua pihak. Sebab 88,8 persen-99 persen ekonomi ASEAN dan 80 persen ekonomi India adalah UMKM.

Dalam KTT ASEAN tersebut, Indonesia menekankan pentingnya pemberantasan illegal, unreported, dan unregulated fishing (IUU Fishing), terutama dalam hal penguatan kapasitas dan pertukaran informasi.

Di samping itu, Indonesia menegaskan kembali sikapnya dengan mengajak ASEAN dan AS untuk memperkuat sektor UMKM melalui peran aktif ASEAN-US Connect yang telah didirikan oleh AS di tiga negara ASEAN yang salah satunya dipusatkan di Jakarta.  

"Indonesia mendorong direalisasikannya kerja sama maritim yang konkret, termasuk terkait dengan IUU Fishing, serta rencana pendirian ASEAN-US Connect dalam rangka memperkuat sektor UMKM dan integrasi ekonomi ASEAN," tutur dia.

Terkait East Asia Summit (EAS) yang melibatkan 18 Negara, yaitu 10 ASEAN dan 6 negara mitra dagang seperti AS dan Rusia, kata Enggar, forum ini sangat strategis dan penting bagi kawasan dan dunia. Ciri khas dan kekuatan EAS terletak pada populasinya yang mencapai 3,9 miliar jiwa atau 54 persen populasi dunia.  

EAS juga perlu merealisasikan komitmen bersama untuk mengatasi masalah-masalah maritim, termasuk berupaya membangun ekonomi maritim yang berkelanjutan.

"Presiden berharap negara anggota EAS dapat berkontribusi secara konkret untuk merealisasi kerja sama maritim di EAS, sebagaimana telah diusulkan oleh Indonesia pada KTT EAS tahun 2015 di Kuala Lumpur," tandas dia.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini