Sukses

Laju IHSG Berpotensi Naik, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.254-5.402 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik secara teknikal pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Rencana kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) akan mendominasi pergerakan laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG bergerak dalam tekanan di tengah minimnya sentimen positif. Aliran dana investor asing yang terjadi masih dalam tahap wajar.

William menuturkan, bila ada koreksi IHSG yang terjadi masih dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli bagi investor mengingat IHSG cenderung menguat dalam jangka panjang. Sedangkan jangka pendek IHSG masih dalam fase konsolidasi.

"Level support sekarang diuji di kisaran 5.254 dengan target resistance 5.402. IHSG berpotensi alami penguatan secara teknikal," ujar William dalam ulasannya, Selasa (13/9/2016).

Sedangkan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan cenderung bervariasi dengan mencoba berbalik arah ke zona hijau. IHSG akan bergerak di kisaran 5.270-5.350 pada Selasa pekan ini.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG akan koreksi dengan kecenderungan konsolidasi. Pada pekan lalu, indeks saham Dow Jones koreksi tajam akan berimbas ke IHSG usai libur idul adha.

"The Federal Reserve pengaruhi pasar. Pelaku pasar menanti kepastian kenaikan suku bunga the Fed. Pada 20-21 September, the Fed akan menggelar pertemuan," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, ia menuturkan, bank sentral Eropa yang memutuskan tak melakukan stimulus juga sedikit pengaruhi laju IHSG. Bank sentral Eropa memberikan stimulus hingga April 2017.

Sedangkan dari sentimen internal, menurut Hans belum ada yang terlalu pengaruhi IHSG. Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 5.179-5.250 dan resistance 5.300-5.320.

Untuk rekomendasi saham, Hans merekomendasikan sell on strength atau jual saham usai menguat antara lain saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT PP Tbk (PTPP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini