Sukses

Wall Street Menguat Usai Turun Tajam Pekan Lalu

Investor menimbang komentar dari berbagai pejabat Federal Reserve menjelang periode pertemuan kebijakan berikutnya pada 20-21 September.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), atau rebound setelah melemah pada Jumat pekan lalu.

Melansir laman Wall Street Journal, indeks Dow Jones Industrial Average naik 240 poin atau 1,3 persen menjadi 18.325 dan S&P 500 naik 1,5 persen setelah turun ke posisi terbesar sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 1,7 persen.

Pemulihan terjadi setelah pada Jumat pekan lalu, indeks Dow dan S & P 500 ditutup pada level terendah sejak 7 Juli, turun sekitar 3 persen, di tengah kekhawatiran investor bahwa bank sentral di seluruh dunia kehabisan kemampuan untuk menopang pasar. Sementara indeks S & P 500 mencapai kenaikan terbesar sejak 8 Juli.

Investor menimbang komentar dari berbagai pejabat Federal Reserve menjelang periode pertemuan kebijakan berikutnya pada 20-21 September.

Sementara pada pekan lalu, berbagai komentar pejabat mengangkat kekhawatiran bahwa Fed akan mengetatkan kebijakan lebih cepat dari harapan, yang kini berbalik sedikit mereda.

"Anda melihat hari ini pasar mulai berjalan kembali ke tingkat kenaikan, dan yang memungkinkan pasar untuk pulih dari penurunan tajam pada Jumat," kata Bruce Bittles, Kepala Strategi Investasi Robert W Baird.

Gubernur Fed Lael Brainard dalam pidatonya mendorong untuk mengambil langkah kehati-hatian dalam penghapusan kebijakan suku bunga. Alasannya bahwa perbaikan di pasar tenaga kerja tidak memiliki efek yang diinginkan pada inflasi.

Brainard bergabung dengan dewan Fed lebih dari dua tahun yang lalu, dan merupakan salah satu yang mendukung pendekatan lebih lembut terkait kenaikan suku bunga.

Pernyataan ini datang setelah Presiden Federal Reserve Bank of Boston Eric Rosengren pada Jumat mengatakan kemungkinan kenaikan suku bunga berlangsung tahun ini. Sementara Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Dennis Lockhart, yang selaras dengan Fed Ketua Janet Yellen, mengatakan kondisi ekonomi akan menjadi perdebatan tentang rencana menaikkan suku bunga pada pertemuan bank sentral di pekan depan, seraya menambahkan jika para pejabat tidak menghadapi kebutuhan mendesak untuk segera bertindak.

Adapun saham pendorong pasar antara lain, perusahaan telekomunikasi yang memberi kontribusi ke kenaikan S & P 500 sebesar 2 persen. Kemudian Saham utilitas naik 1,7 persen. dan saham Wal-Mart Stores yang memimpin indeks Dow dengan naik 2,3 persen.

Volume perdagangan saham merupakan yang tertinggi sejak akhir Juni, dengan sekitar 8,3 miliar saham berpindah tangan, di atas rata-rata untuk bulanan dan tahun. (nrm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street