Sukses

Begini Konsep Transportasi Berkeselamatan Pemerintah

Transportasi berkeselamatan lebih pada sistemasi prasarana yang menunjang, seperti kelengkapan rambu lalulintas dan fasilitas yang tersedia.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah bercita-cita menyediakan transportasi berkeselamatan bagi masyarakat. Ini demi menciptakan kenyamanan dalam proses mobilisasi karena transportasi mendukung konektifitas antar wilayah seperti keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, tran‎sportasi berkeselamatan harus dikonsepkan dari awal terintegrasi dengan moda transportasi  lain, sehingga memudahkan masyarakat mengakses satu wilayah ke wilayah lain.

"Dari awal didesain dengan satu kegiatan yang sangat integrated, setelah itu dirancang dengan satu tatalaksana pengolahan, jalan, di laut dan di udara dengan baik setelah itu dilaksanakan oleh operator yang baik," kata dia ‎ dalam pameran transportasi dan infrastruktur di gedung Smesco Convention Center, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Budi menuturkan, ‎dalam konsep transportasi berkeselamatan regulator melakukan inspeksi, memberikan penghargaan dan hukuman untuk badan usaha penyelenggara transportasi agar fungsinya berjalan dengan baik.

 "Ada reward and punishment bagi operator dan akhirnya fungsi-fungsi terpelihara dengan baik di situlah letak keselamatan terjadi," ‎ucap Budi.

‎Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR)  Basuki Hadimuljono mengungkapkan, transportasi berkeselamatan lebih pada sistemasi prasarana yang menunjang, seperti kelengkapan rambu lalulintas dan fasilitas yang tersedia.

"Sekarang harus ada prasarana yang berkeselamatan, geometri baik, rambu lengkap, fasilitasnya itu harus disediakan supaya berkendara dengan nyaman," tutur Basuki.

Menurut dia, untuk menciptakan transportasi berkeselamatan, diperlukan penataan manajemen keselamatan, yang disusun atas kerjasama berbagi pihak, seperti Kementerian Perhubungan, Korlantas dan Kesehatan.

"Kemudian ada pengendara yang berkeselamatan jadi prilaku pengendara dijadikan pilar transportasi berkeselamatan, sehinga aman cepat murah tapi juga selamat," tutup Basuki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.