Sukses

Incar Dana Kelolaan Rp 4 Triliun, Ashmore bakal Rilis Dua Produk

Adanya tax amnesty diprediksi akan meningkatkan dana kelolaan industri reksa dana sekitar 10-20 persen.

Liputan6.com, Jakarta PT Ashmore Asset Management Indonesia mengincar dana kelolaan sebesar Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun dari penerapan Program Pengampunan Pajak (tax amnesty). Untuk menyerap dana tersebut, perusahaan berencana meluncurkan dua produk tambahan pada tahun ini.

Head of Sales and Distribution PT Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha mengatakan, dua produk yang dirilis berupa satu reksa dana pasar uang dan satu kontrak pengelolaan dana (KPD).

Alasan perusahaan mengeluarkan produk reksa dana pasar uang ialah karena sifatnya lebih konservatif dan memiliki kemiripan dengan deposito.

"Jadi dari Ashmore akan luncurkan satu reksa dana baru dalam bentuk reksa dana pasar uang. Kenapa kami luncurkan? Sifat konservatif memang instrumen likuid punya kemiripan sangat tinggi dengan deposito akan lebih familiar dan lebih diterima investor," kata dia kepada Liputan6.com di sela acara Market Update yang digelar Commonwealth Bank di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Sementara alasan merilis produk KPD, jelas dia, ialah karena sifatnya lebuh khusus. "Kami akan meluncurkan KPD yang disesuaikan nasabah yang memang tujuan tax amnesty. Kan KPD private kalau reksa dana sifatnya lebih publik ini rencana sampai akhir tahun," ujar dia.

Dia mengungkap, dana kelolaan Ashmore saat ini sekitar Rp 12,5 triliun. Adanya tax amnesty diprediksi akan meningkatkan dana kelolaan industri reksa dana sekitar 10-20 persen dari Rp 250 triliun atau di antara Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun.

"Terus terang target kami (industri) akhir tahun konservatif hanya sekitar Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun. Hanya Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun yang kami harapkan dari tax amnesty," jelas dia.

Rencana perusahaan merilis dua produk baru yang terbilang konservatif tersebut bukan tanpa alasan. Dia bilang, dua produk baru itu untuk mengimbangi produk Ashmore lain yang bersifat agresif.

"Dana kelola kami 88 persen sudah saham. Memang kami coba seimbangkan portofolio kami, maka kami luncurkan reksa dana pasar uang," tandas dia.(Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.