Sukses

Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga AS Bayangi Wall Street

Harga minyak dan kekhawatiran kenaikan suku bunga AS membuat bursa AS bervariasi.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) melemah imbas dari kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve dan harga minyak masih tertekan.

Spekulasi kapan kenaikan suku bunga AS selanjutnya telah menekan indeks saham utama di bursa AS. Meski harapan kenaikan suku bunga rendah pada pertemuan bank sentral AS 20-21 September namun tak mampu angkat indeks saham utama.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 0,18 persen ke level 18.034,77. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,06 persen menjadi 2.125,77. Indeks saham Nasdaq menguat 0,36 persen menjadi 5.173,77.

"Apa yang Anda lihat sedikit yang akan terjadi ketika bank sentral AS menaikkan suku bunga. Pelaku pasar mulai membuat perubahan portofolio mereka," ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Cornerstone Financial Partners seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/9/2016).

Bursa AS dibayangi sentimen negatif tak mempengaruhi saham Apple. Saham Apple melonjak 3,6 persen, dan menyentuh level tertinggi pada 2016. Kapitalisasi pasar saham sentuh US$ 600 miliar, untuk pertama kali sejak April. Pelaku pasar berspekulasi kalau iPhone terbaru akan menopang penjualan yang jatuh.

Kenaikan saham Apple pun mendorong indeks saham S&P teknologi. Sektor saham teknologi naik 0,58 persen, sehingga menjadi sektor saham terkuat.

Harga minyak turun 2 persen juga menekan laju bursa saham. Hal itu lantaran kenaikan besar untuk produksi minyak AS. Indeks sektor saham energi S&P pun melemah 1,15 persen. Saham Exxon Mobil turun 0,72 persen, dan menjadi hambatan terbesar di indeks saham S&P 500.

Monsanto setuju dibeli oleh Bayer belum membantu angkat harga saham Monsanto. Harga saham monsanto hanya naik 0,62 persen ke level US$ 106,76 jauh di bawah tawaran US$ 128 per saham. Kenaikan tipis itu dinilai lantaran kekhawatiran persetujuan regulator.

Saham Vitae Pharmaceuticals naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 20,85 setelah Allergan mengatakan akan membeli perusahaan itu sekitar US$ 639 juta. Saham Allergan naik 1,78 persen.

Saham Ford melemah 1,94 persen setelah perseroan prediksi kinerja keuangan akan menurun pada 2017. Volume perdagangan saham sekitar 7 miliar saham di bursa AS. Angka ini di atas rata-rata selama 20 harian sekitar 6,5 miliar saham. (Ahm/ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini