Sukses

Pertalite Jadi Primadona Konsumsi BBM Non Subsidi di Kalimantan

Kontribusi Pertalite saat ini mencapai 35 persen dari total konsumsi 170 ribu kilo liter per bulan di Kalimantan.

Liputan6.com, Balikpapan - Produk Pertalite menjadi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi  yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di Kalimantan. Kontribusi konsumsi Pertalite saat ini mencapai 35 persen dari total konsumsi 170 ribu kiloliter (kl) per bulan di wilayah tersebut.

“Pertumbuhan konsumsi Pertalite sangat tinggi di Kalimantan,” kata Manager Umum Marketing Operation Region 6 PT Pertamina Kalimantan, M Irfan di Balikpapan, Kamis (15/9/2016).

Irfan mengatakan peningkatan konsumsi Pertalite karena perbedaan harga jualnya lebih murah dibandingkan BBM jenis lainnya. Sebagai perbandingan, saat ini harga BBM di Kalimantan yakni Pertamax sebesar Rp 7.500 per liter, Pertalite Rp 7.100 per liter dan Premium sebesar Rp 6.450 per liter.

Selain itu, Irfan menilai terjadi pergeseran pola pikir konsumen yang mulai mempertimbangkan keunggulan produk Pertalite dibandingkan BBM jenis lain. Selain harga lebih murah, Pertalite memiliki kelebihan dalam pembakaran dan ramah lingkungan.

Sehubungan itu, Irfan menargetkan peningkatan kontribusi konsumsi Pertalite menjadi 50 persen dari total konsumsi di Kalimantan. Keberadaannya juga akan menggeser konsumsi Premium yang sebelumnya mendominasi di Kalimantan.

“Nantinya akan bermigrasi konsumsi Pertalite dari Premium,” ujarnya.

Sales Executive MOR 6 PT Pertamina Kalimantan, Sonny Indro menambahkan peningkatan konsumsi Pertalite terutama terjadi di wilayah Balikpapan. Prosentase peningkatan konsumsi Pertalite Balikpapan sebanyak 75 persen hingga 100 persen per hari.

Demikian pula peningkatan konsumsi Pertamax di Balikpapan yang di kisaran 20 persen hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertamina sempat mencatat konsumsi Pertamax sebanyak 972 kl/hari meningkat 41 persen dari sebelumnya hanya 689 kl/hari.

Peningkatan konsumsi BBM non subsidi ini, menurut Sonny menggerus konsumsi Premium di Balikpapan. Peningkatan konsumsi BBM non subsidi sudah mulai terasa saat peluncuran produk Pertalite di Samarinda, dengan volume konsumsi mencapai 10 ribu kl dari sebelumnya hanya 832 kl.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi Pertalite di Kalimantan mencapai 25.188 kl sampai Maret, atau melampaui target penjualan yang ditetapkan. Konsumsi Pertamax di Kalimantan juga mengalami peningkatan menjadi 6.000 kl dari sebelumnya 5.034 kl.

Sebaliknya, konsumsi Premium turun 1,7 persen di Kalimantan selama tahun 2016 ini. Biasanya  konsumsi normal Premium mencapai 170 ribu kilo liter per bulan. Selama tiga bulan terakhir ini, menurutnya konsumsi premium hanya sebesar 167 ribu kl.

Pertamina terus menggenjot jumlah SPBU penjualan Pertalite menjadi 195 di Kalimantan selama sebulan terakhir ini. Hingga kini baru Ketapang Kalbar yang tersentuh distribusi Pertalite di Kalimantan.

Pertalite merupakan BBM Non Subsidi yang diproduksi Pertamina sebagai alternatif kepada konsumen khususnya konsumen BBM Jenis Premium dengan Research Octane Number (RON) 90 dan di atas kualitas BBM jenis Premium.(Abelda Gunawa/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini