Sukses

Hendropriyono Ajak Pengusaha Ikut Tax Amnesty

Mantan kepala BIN Hendropriyono menuturkan prosedur ikut program tax amnesty tidak sulit dan simpel.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono mengaku tidak khawatir akan cap jelek dari masyarakat lantaran ikut program pengampunan pajak atau tax amnesty. Dirinya bahkan mengimbau setiap warga negara Indonesia (WNI) untuk ikut dalam program tersebut.

Hendropriyono mengungkapkan, ‎dia merasa selama ini telah menjadi wajib pajak yang taat. Dia tidak khawatir dicap sebagai pengemplang pajak karena ikut tax amnesty.

"Tidak ada (kekhawatiran), karena selama ini, saya kerjakan, misalnya PBB (pajak bumi dan bangunan), transaksi-transaksi, tidak ada transaksi mencurigakan juga. Jadi pengampunan pajak ini bukan berarti kita minta ampun, berarti kita salah. Ini masalah administrasi, tertib sendiri maupun perusahaan," ujar dia di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sudirman, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Dia bahkan mengimbau kepada seluruh warga negara khususnya pengusaha untuk berpartisipasi dalam program ini. Menurut Hendropriyono, peluang pengampunan pajak yang diberikan oleh ‎pemerintah harus dimanfaatkan dengan baik.

"Bisnis saya macam-macam dan tentu berhubungan dengan kawan pebisnis yang lain. Saya harapkan secepatnya menggunakan hak ini. Ini sebetulnya lebih banyak hak, karena tidak ada kerugian, saya lihat tebusannya cukup rendah. Kemudian masalah ini hanya tujuannya saja," kata dia.

Selain itu, lanjut Hendropriyono, prosedur untuk ikut program ini juga tidak sulit dan simpel. Oleh sebab itu, jika ingin berkontribusi bagi kemajuan negara, maka harus secara suka rela ikut tax amnesty.

"Caranya juga tidak susah, saya bisa ngisi sendiri. Tapi semua dengan jujur karena kalau nggak jujur ujung-ujungnya juga jelek. Negeri kita saat ini sedang memerlukan partisipasi kita semua, kita harus gotong royong supaya kita sukses di dalam program ini. Ini strategi sangat bagus, karena tidak merugikan siapa-siapa. Kita untung, negara untung," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.