Sukses

Sharp Akan Bangun Pabrik AC Rp 200 Miliar di Indonesia

Saat ini Sharp telah memproduksi lemari es, mesin cuci dan LED TV di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Produsen elektronik asal Jepang, Sharp, berencana membangun pabrik pendingin ruangan (air conditioners/AC) di Indonesia. Selama ini produk AC Sharp yang dipasarkan di dalam negeri berasal dari Thailand.

‎General Manager Product Planning PT Sharp Electronics Indonesia Herdiana Anita Pisceria ‎mengatakan, saat ini Sharp telah memproduksi lemari es, mesin cuci, dan LED TV di Indonesia. Namun ke depannya, Sharp juga akan membangun lini produksi untuk produk AC di dalam negeri.

‎"Di Karawang kita ada pabrik kulkas, mesin cuci, dan LED TV. Ke depannya kita mau bangun pabrik AC, mungkin baru beroperasi 2-3 tahun ke depan. Pembangunan pabrik biasanya makan waktu 1 tahun," ujar dia di Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Herdiana mengungkapkan, rencananya pabrik tersebut akan berdekatan dengan pabrik produk Sharp lain yang sudah ada. Sementara untuk nilai investasi diperkirakan lebih dari Rp 200 miliar.

‎"Lahannya sudah ada. Kalau AC ini perlu gedung baru, karena di Karawang itu gedung yang ada sudah terpakai semua. (Investasi) pasti ratusan miliar, di atas Rp 200 miliar," kata dia.

Herdiana menjelaskan, selama ini produk AC Sharp yang dipasarkan di Indonesia berasal dari Thailand. Dengan membangun pabriknya di Indonesia, maka Sharp tidak perlu lagi mengimpor produk AC-nya dari Negeri Gajah Putih tersebut‎.

"Pabrik AC Sharp ada di Thailand, di sana untuk ke Indonesia, Malaysia, Vietnam, negara-negara ASEAN. Nanti yang di Indonesia akan fokus untuk di dalam negeri. Karena taste produk orang Indonesia beda dengan di luar negeri. Contohnya, ‎untuk kulkas di Indonesia maunya yang bergambar, warna-warni. Di negara lain hanya mau yang warna silver, putih, hitam. Jadi memang beda. Makanya kita mau bikin sendiri untuk penuhi pasar Indonesia," dia menuturkan.

‎Saat ini, pangsa pasar produk AC Sharp di Indonesia baru mencapai 16 persen dan pada tahun depan ditargetkan meningkat menjadi 22 persen. Untuk mencapai target pangsa pasar yang lebih besar lagi, perusahaan perlu membangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Kalau bicara total pasar AC di Indonesia, dari sekitar 60 juta rumah tangga, yang punya AC baru 26 persen. Ya kita maunya juga untuk pasar ekspor, tapi diutamakan untuk lokal dulu," tandas dia.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini