Sukses

Gara-gara Minyak, Jumlah Orang Kaya di 3 Negara Ini Anjlok

Di beberapa belahan dunia, orang kaya semakin kaya. Tapi itu tak berlaku untuk orang kaya di semua negara di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Di beberapa belahan dunia, orang kaya semakin kaya. Tapi itu tak berlaku untuk orang kaya di semua negara di dunia. Di sejumlah negara, orang kaya kian terpukul. Penyebabnya adalah harga minyak yang belum juga menunjukkan perbaikan.

Menurut Wealth X yang dilansir dari CNN Money, jumlah orang ultra kaya naik 0,6 persen di 2015, sementara total kekayaannya juga naik 0,8 persen menjadi US$ 30 triliun. Orang ultra kaya adalah mereka yang punya kekayaan di atas US$ 30 juta.

Meski jumlah orang ultra kaya di dunia memecahkan rekor pada tahun lalu, tak semua orang dan negara merasakannya. Harga komoditas dan minyak yang masih lemah membuat mereka yang berbisnis di sektor ini merugi.

Rusia, Norwegia dan Australia adalah negara-negara yang miliardernya menderita kerugian akibat fenomena ini. Jumlah orang kaya dan kekayaannya juga turun karena hal itu.

Kelebihan pasokan minyak di pasar telah menurunkan harga hingga di bawah US$ 50 per barel dalam beberapa tahun terakhir ini. Menurut Wealth X, orang Australia mengalami penurunan yang paling besar terkait populasi orang ultra kaya.

Australia adalah negara pengekspor gas alam, batu bara dan bijih besi yang besar. Salah satu mitra dagangnya adalah China, yang tengah mengalami perlambatan ekonomi.

Itu adalah kabar buruk bagi Australia, karena sepertiga pasarnya adalah China. Jumlah orang ultra kaya di Australia tergelincir hingga 31 persen di 2015 ke jumlah 2.475 orang dengan total kekayaan mencapai US$ 295 miliar, turun 33 persen.

Kemudian Rusia yang juga mengalami penurunan jumlah orang ultra kaya hingga 13 persen menjadi 1.075 orang. Khusus di Moskow, jumlahnya turun 30 persen.

"Jika harga minyak tetap begini (rendah) hingga jangka panjang, akan butuh konsekuensi yang lebih besar," ujar Analis Riset di Wealth X, Benjamin Kinnard

"Dan beberapa orang yang terdampak harus mulai beradaptasi."

Selain itu, orang-orang kaya di Norwegia juga terpukul. Orang ultra kaya di negara skandinavia yang merupakan eksportir minyak yang besar ini jumlahnya turun 54 persen dan hanya mengantongi US$ 90 miliar total kekayaannya. Berdasarkan total, jumlah itu turun 51 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.