Sukses

2 Emiten Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal RI

PT Aneka Gas Industri Tbk dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk catatkan saham pada Rabu ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham pada Rabu pekan ini.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (28/9/2016), PT Aneka Gas Industri Tbk dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk akan mencatatkan saham perdananya.

Sebelumnya PT Aneka Gas Industri Tbk telah menawarkan 766,66 juta saham dengan nilai nominal Rp 500. Harga pelaksanaan penawaran saham perdana Rp 1.100 per saham. Total dana yang diraup dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sekitar Rp 843,32 miliar.

Perseroan telah menawarkan saham perdananya pada 19-22 September 2016, penjatahan pada 26 September 2016, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 27 September 2016, serta pencatatan saham pada 28 September 2016.

Dalam rangka IPO ini, perseroan juga mengadakan program penjatahan saham untuk karyawan atau employee stock allocation program sebesar 0,46 persen. Selain itu juga ada program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan dengan sebanyak-banyaknya sebesar satu persen.

Selain itu, pasar modal Indonesia juga akan kedatangan emiten baru yaitu PT Paramita Bangun Sarana Tbk.

Perseroan telah menawarkan 300 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Harga penawaran saham Rp 1.200 per saham. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 360 miliar.

Perseroan telah melakukan masa penawaran 19-21 September 2016. Masa penjatahan pada 23 September 2016. Sementara itu, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan masing-masing pada 27 September 2016. Untuk pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 September 2016. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini