Sukses

Realisasi Belanja Modal Airnav Indonesia Capai 94 Persen

Airnav Indonesia menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 2,27 triliun untuk 2016 ini.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal dengan sebutan Airnav Indonesia menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 2,27 triliun untuk 2016 ini. Sampai dengan akhir September, penyerapan belanja modal tersebut telah mencapai 94,47 persen.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Didiet Kus Sam Radityo menjelaskan, dalam anggaran awal Airnav Indonesia mentargetkan realisasi belanja modal di kisaran 90 persen sampai akhir tahun.

"Jadi dari anggaran Rp 2,272 triliun tadi penyerapan sampai Agustus sudah 94,47 persen. Sementara target dari dewan pengawasan paling tidak sampai akhir 2016 itu 90 persen. Sudah mencapai target," kata Didiet saat kunjungan Kegiatan Visit Tower AirNav di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Jumat (30/9/2016).

Ia melanjutkan, belanja modal tersebut untuk menjalankan 646 program. Sedangkan sampai saat ini, dari semua program tersebut hanya tinggal lima program yang belum rampung. "Lima program tersebut saat ini sedang dalam proses lelang," tutur dia.

Belanja terbesar Airnav Indonesia untuk peralatan komunikasi dengan porsi mencapai 27 persen dan nilainya sekitar Rp 600 miliar. Airnav Indonesia juga melakukan modernisasi peralatan navigasi dan lainnya.

Di luar itu, BUMN ini juga akan membangun sembilan menara di beberapa bandara. Salah satunya ada di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang Bangka Belitung. Saat ini tower tersebut sedang dalam tahap pembebasan lahan.

Rencananya tower baru di bandara Depati Amir akan dibangun setinggi 35 meter dengan 8 lantai. Dengan tower baru ini jangkauan pandang pengawasan jauh lebih luas jika dibandingkan dengan tower saat ini yang hanya 4 lantai saja.

Diharapkan tower baru ini bakal rampung dibangun pada April 2017. Setelah itu akan masuk ke tahap pengisian perlengkapan. Targetnya, pada pertengahan tahun depan ini sudah bisa beroperasi secara penuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini