Sukses

IHSG Merosot 67 Poin Tersengat Sentimen Bank di Eropa

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,24 persen atau 67,15 persen ke level 5.364 pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah menjelang akhir pekan ini. Penurunan saham-saham berkapitalisasi besar menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (30/9/2016), IHSG merosot 1,24 persen atau 67,15 poin ke level 5.364,80. Indeks saham LQ45 susut 1,86 persen ke level 922,20. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,41 persen ke level 774,88.

Ada sebanyak 213 saham melemah sehingga menekan laju IHSG. Sedangkan 105 saham menguat dan 72 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekiar 263.233 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,5 triliun.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.437,96 dan terendah 5.364,80. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 376,04 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.031.

Secara sektoral, 10 sektor saham melemah. Sektor saham aneka industri melemah 4,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur merosot 2,44 persen dan sektor saham tambang turun 2,36 persen.

Saham-saham lapis kedua dan ketiga cenderung menguat. Saham BTEK naik 25 persen ke level Rp 1.175 per saham, saham CANI menanjak 25 persen ke level Rp 350 per saham, dan saham INAF melonjak 15,81 persen ke level Rp 2.940 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham DSSA turun 10 persen ke level Rp 1.080 per saham, saham SMGR merosot 4,49 persen ke level Rp 10.100 per saham, dan saham INTP turun 4,41 persen ke level Rp 17.350 per saham.

Bursa Asia pun kompak melemah kecuali indeks saham Shanghai naik 0,21 persen ke level 3.004,70. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 1,86 persen ke level 23.297,15.

Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,21 persen ke level 2.043,63, indeks saham Jepang Nikkei turun 1,46 persen ke level 16.449,84, indeks saham Singapura merosot 0,56 persen ke level 2.869,47. Sedangkan indeks saham Taiwan turun 1,12 persen ke level 9.166,85.

"Takut dari Eropa. Ada kasus Deutsche Bank. Orang khawatir jadi pemicu krisis baru. Ada tekanan di saham unggulan," ujar Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini