Sukses

Top 3: Negara dengan Anggaran Militer Terbesar di Dunia

Berikut 3 artikel paling populer seperti dirangkum dalam Top 3 Bisnis

Liputan6.com, Jakarta Salah satu faktor yang berpengaruh dalam menjaga keamanan dan stabilitas sebuah negara adalah kekuatan militer. Negara yang memiliki kekuatan militer yang baik akan mampu menahan serangan yang dapat mengancam ketahanan wilayahnya.

Tak heran apabila pemerintah suatu negara rela menggelontorkan dana begitu besar untuk memperkuat kekuatan militernya.

Demikian artikel paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.co. Selain itu juga ada juga beberapa artikel lain yang paling populer. Berikut 3 artikel paling populer seperti dirangkum dalam Top 3 Bisnis


1. 6 Negara dengan Anggaran Militer Terbesar

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam menjaga keamanan dan stabilitas sebuah negara adalah kekuatan militer. Negara yang memiliki kekuatan militer yang baik akan mampu menahan serangan yang dapat mengancam ketahanan wilayahnya.

Tak heran apabila pemerintah suatu negara rela menggelontorkan dana begitu besar untuk memperkuat kekuatan militernya

Berita selengkapnya baca di sini


2. Sri Mulyani Terharu Dana Tax Amnesty Rp 3.540 Triliun

Senyum mengembang tak pernah hilang dari bibir Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan hasil pencapaian nilai deklarasi dan repatriasi dari program pengampunan pajak (tax amnesty) yang sudah menembus Rp 3.540 triliun. Realisasi ini membuat Sri Mulyani gembira.

"Hasil yang dicapai sampai malam hari ini menggembirakan dan membuat kami makin bersemangat," kata Sri Mulyani usai ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Berita selengkapnya baca di sini

3. Dirjen Pajak Ungkap Sebab Tax Amnesty RI Jadi yang Tersukses

Pelaksanaan Program Pengampunan Pajak (tax amnesty) di Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu yang tersukses di dunia.

Kesuksesan ini dinilai karena adanya sikap percaya Warga Negara Indonesia (WNI) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), bukan lantaran takut dengan sanksi 200 persen yang dikenakan pemerintah bila mangkir tak ikut program ini.


Berita selengkapnya baca di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini