Sukses

PLTU Cilacap Tahap II Tambah Pasokan Listrik Jawa Bali

‎Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi tahap II dengan kapasitas 1x1.000 megawatt (MW) resmi dimulai hari ini.

Liputan6.com, Jakarta ‎Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi tahap II dengan kapasitas 1x1.000 megawatt (MW) resmi dimulai hari ini. Adanya PLTU tersebut akan menambah pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali.

Direktur ‎Pengadaan PT PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, dengan semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap listrik, kehadiran PLTU ini akan membantu kapasitas pembangkit eksisting di Jawa-Bali yang saat ini berkapasitas 33.824 MW per 2015.

Dia menjelaskan, daya mampu pembangkit Jawa-Bali pada Oktober 2016 sebesar 33.153 MW dengan beban puncak 24.000 MW. Dan setelah beroperasi nantinya, PLTU ini akan memasok ke jaringan 500 KV Jawa-Bali melalui Gardu Indonesia Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Adipala dan diterukan ke GITET Kesugihan.

‎"Kalau masuk jaringan 100 kV akan melayani wilayah Cilacap, tapi kalau 500 kV akan masuk ke sistem Jawa-Bali, bersama pembangkit listrik lain," ujar dia di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2016).

Menurut Iwan, adanya pasokan listrik dari pembangkit yang ada akan memberikan dampak yang besar, bukan hanya bagi kehidupan masyarakat tetapi juga pada perekonomian nasional.

"Saat ini pemerintah menggalakan pembangunan infrastruktur, dan listrik salah satu infrastruktur yang proyeknya paling besar. Dan yang namanya infrastruktur tujuan utamanya bukan hanya membangun pembangkit tapi untuk mendorong ekonomi dan menyejahterakan masyarakat," kata dia.

Iwan berharap, proyek pembangkit listrik ini bisa selesai sesuai target yaitu pada 2019. Dengan demikian, bisa segera berkontribusi bagi pasokan listrik ‎ke masyarakat.

"Pembangkit ini merupakan program pemerintah bukan program PLN semata. Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada pada pengembang, kontraktor tender, dan pemerintah kabupaten Cilacap sehingga proyek bisa berjalan cepat," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini