Sukses

Sering Berlebihan Saat Belanja? Berikut Tips Menghindarinya

Kesenangan berbelanja mungkin bukan hanya sekadar untuk membeli tapi bisa menjadi hobi.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian dari Anda mungkin termasuk orang yang gemar dan suka berbelanja, baik itu membeli barang-barang pokok dan menjadi kebutuhan sehari-hari maupun hanya sekedar membeli barang yang mungkin tidak begitu penting bagi Anda.

Kesenangan berbelanja mungkin bukan hanya sekadar untuk membeli, tapi bisa menjadi hobi, sehingga Anda tidak mampu mengontrol diri untuk membeli sesuatu, apalagi jika ada diskon yang membuatnya semakin menarik.

Terutama bagi wanita, hal yang lumrah jika menyukai kegiatan berbelanja, melihat barang lucu di mal saja sudah tergoda.

Apalagi zaman sekarang belanja bisa dilakukan lewat internet, tinggal klik dan gunakan kartu kredit, barang yang diinginkan bisa didapat. Tanpa disadari pengeluaran pun bisa membengkak karena kebiasaan tersebut.

Dalam bentuk ekstrim, hobi belanja dapat merusak karier, merusak hubungan bahkan bisa menyebabkan ketidakharmonisan dalam kehidupan pernikahan.

Bagaimana cara untuk menghentikaan kebiasaan ini? Dilansir dari laman economictimes.indiatimes.com, berikut beberapa tips untuk menghindarinya:

Bagaimana menghindari belanja berlebihan? Apakah Anda termasuk tipe pecandu belanja atau shopaholic?  Jika ya, dan Anda merasa menderita karena masalah ini, Anda perlu mengambil langkah-langkah korektif. Jika Anda tidak yakin akan membeli suatu produk, cari tahu untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu, berikut beberapa langkah yang mungkin dapat membantu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Gunakan Kartu Kredit

Jangan gunakan kartu kredit: Penyebab terbesar orang menjadi shopaholic karena adanya kartu kredit di dalam dompet. Studi menunjukkan orang cenderung menyebar uang jika mereka menggunakan kartu kredit karena mereka tidak merasa terjepit.

Untuk menekan shopaholic yang ada dalam diri Anda, tinggalkan kartu debit dan kredit saat pergi ke mal. Gunakan uang tunai sebagai gantinya. Hal ini dilakukan demi mengendalikan dorongan belanja yang berlebihan pada diri Anda.

Para ahli bahkan merekomendasikan secara serius langkah-langkah ekstrim untuk mengontrol pecandu belanja. Beberapa menyarankan kalau Anda harus mencatat rincian belanja dan bila perlu potong kartu Anda sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Saran lainnya seperti mengganti tempat biasa meletakkan kartu kredit dengan foto anak-anak atau pasangan Anda  untuk mengingatkan tujuan yang mungkin membahayakan dengan pembelian yang tidak perlu. Bahkan ide aneh lainnya seperti membekukan kartu dalam balok es. Ini tidak akan merusak kartu namun pengguna harus menunggu es mencair sebelum ia dapat mengaksesnya.

Berinvestasi sebelum Anda menghabiskan: Salah satu cara untuk menghindari kebiasaan belanja yang berlebihan dan menghabiskan uang adalah dengan menginvestasikan uang Anda sebelum digunakan, seperti membuka tabungan deposito di bank atau investasi reksa dana.

3 dari 3 halaman

Tunggu Sebelum Membeli

Tunggu sebelum membeli: Setiap kali Anda ingin membeli sesuatu yang mahal, sebaiknya tunda pembelian selama 30 hari. Selama masa tenang, pikirkan baik-baik apakah Anda memang ingin barang tersebut. Jika tidak benar-benar penting, Anda akan mendapatkan dorongan yang lebih untuk tidak jadi membelinya.

Biasanya ini bisa efektif jika ingin berbelanja barang seperti HP, pakaian, sepatu dan aksesoris. Hal ini juga tidak sulit dilakukan karena Anda sebenarnya bukan menyangkal untuk tidak belanja barang tersebut jika memang perlu, hanya menunda pembelian saja hingga bulan depan.

Menolak ajakan teman: Kebanyakan remaja menghabiskan uang dan belanja sesuatu karena teman atau orang-orang di sekitarnya juga melakukan hal tersebut. Sebaiknya jangan tergiur berbelanja karena orang lain bisa membeli gadget atau barang mahal lainnya.

Perlu diketahui, mungkin mereka belanja suatu barang karena alasan yang sama dengan Anda, belajarlah membedakan antara keinginan dan kebutuhan, karena ini bisa membuat Anda berpikir untuk mengambil pilihan yang lebih baik.

Jangan berbelanja karena alasan menghindari stres: Bagi sebagian orang, belanja adalah terapi yang membantu mereka bersantai setelah hari yang menegangkan. Namun terapi ini memiliki efek samping yang membuat masalah lebih buruk.

Para ahli mengatakan orang yang berbelanja untuk menghindari stres hanya menggali lubang lebih dalam bagi diri mereka sendiri. Sebaiknya carilah bantuan dari profesional untuk mengatasi masalah stres Anda daripada mencari jalan keluar melalui belanja.

Manjakan diri sekali-kali: Jika terlalu lelah dengan pekerjaan sehari-hari, Anda hanya perlu mengalokasikan sejumlah kecil anggaran setiap bulan untuk  dipakai pada apapun dan belanja yang Anda suka. Karena Anda tetap harus memanjakan diri sekali-kali, namun bukan berarti belanja yang dilakukan seminggu atau dua minggu sekali. (Dhita K/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini