Sukses

Dolar AS Menguat Tipis Tekan Harga Emas

Harga emas merosot 0,2 persen menjadi US$ 1.253 per ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah seiring dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis. Akan tetapi, harga emas sempat naik usai rilis hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve pada September.

Rilis itu menyebutkan kalau bank sentral AS tetap mempertahankan suku bunga meski punya alasan untuk menaikkan suku bunganya.

Harga emas untuk pengiriman Desember melemah US$ 2,1 atau 0,2 persen ke level US$ 1.253 per ounce. Harga emas sempat naik ke level US$ 1.257 per ounce selama setengah jam usai rilis pertemuan bank sentral AS.

Sejumlah pembuat kebijakan mengatakan sebaiknya untuk segera menaikkan suku bunga. Namun, komite memutuskan mempertahankan suku bunga hingga ada bukti kuat mengenai data tenaga kerja dan inflasi.

Adapun bank sentral AS akan kembali lakukan pertemuan pada 1-2 November. Harapan kenaikan suku bunga mengecil. Namun pelaku pasar harap kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat terjadi dalam pertemuan Desember.

Suku bunga yang tinggi dapat mendorong dolar AS. Namun indeks dolar AS hanya naik tipis usai rilis bank sentral AS. Indeks dolar AS naik 0,1 persen.

"Harga emas dipengaruhi dolar AS. Dolar AS melemah pada rilis bank sentral AS telah mendorong harga emas," ujar Michael Armbruster, Pendiri Altavest seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (13/10/2016).

Sementara itu, Direktur GoldCore Mark O'Byrne menuturkan, pemilihan presiden AS juga akan mendukung harga emas. Akan tetapi, harga emas cenderung tertekan dalam jangka pendek hingga hari pemilihan. "Siapapun presidennya yang terpilih akan hadapi sejumlah masalah serius mulai dari keuangan, ekonomi dan geopolitik," ujar dia. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.