Sukses

Tak Hanya Pesawat Canggih, Jokowi Juga Punya Kereta Kepresidenan

Kereta ini dilengkapi fasilitas CCTV, mini bar, karaoke, ruang meeting hingga tempat tidur untuk beristirahat.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini banyak yang mengenal transportasi kepresidenan yang paling megah adalah Pesawat Indonesia 1. Namun sebenarnya, Presiden RI Joko Widodo juga memiliki kereta api kepresidenan.

Kereta yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini sering disebut sebagai 'Kereta Khusus Kepresidenan'. Meski berbentuk kereta, tingkat pengamanan selama perjalanan pun juga tidak perlu diragukan.

Dalam satu rangkaiannya, kereta khusus kepresidenan ini terdiri dari gerbong K1 (kelas eksekutif), gerbong pembangkit,‎ dan tiga gerbong wisata yang dinamai Bali, Toraja dan Nusantara. Untuk gerbong K1, biasanya digunakan para Paspamres, dan gerbong wisata digunakan untuk Presiden dan tamu VVIP.

"Untuk pengamanannya saat kereta melintas, seluruh pintu perlintasan yang ada‎ dijaga aparat setempat," kata Vice President Public Relation KAI Agus Komarudin saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (16/10/2016).

Untuk mengantisipasi gangguan selama perjalanan, KAI juga mempersiapkan kru cadangan. Tak hanya itu, lokomotif yang digunakan dalam kereta khusus kepresidenan terdapat dua lokomotif. 'Itu sudah prosedur, untuk cadangan," tegas Agus.

‎Sementara itu untuk jenis gerbong wisata Bali, Toraja dan Nusantara memiliki karakterisitik yang berbeda. Tiga gerbong wisata yang dirangkaikan tersebut dilengkapi dengan fasilitas CCTV, mini bar, karaoke, ruang meeting hingga tempat tidur untuk peristirahatan presiden ataupun wakil presiden.

Layaknya iring-iringan mobil RI1 di jalan raya, kereta khusus kepresidenan ini dalam perjalanannya juga dikawal dengan voorijder. Vooreijder yang digunakan oleh KAI yaitu RailOne. RailOne ini difungsikan untuk mengamankan perlintasan kereta sebelum kereta kepresidenan melintas.

RailOne sendiri adalah jenis kereta inspeksi VVIP yang biasa digunakan jajaran direksi KAI untuk melakukan sidak di beberapa lokasi di Pulau Jawa.

Sebelum kereta pengawal ini lewat, hingga kereta kepresidenan melintas, palang pintu perlintasan sebidang tidak akan dibuka.

Agus mengungkapkan, selama Presiden Jokowi memimpin, dirinya belum pernah menggunakan kereta khusus kepresidenan tersebut. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menggunakannya.

"Waktu itu Pak Jokowi sempat ingin menggunakannya saat beliau kunjungan ke daerah. Cuma karena kejadian Bom Sarinah, jadinya dibatalkan," ‎tegas Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini