Sukses

Menanti Program Pemerintah untuk Kurangi Pengangguran

Pemerintah telah memiliki program-program untuk mengentaskan kemiskinan.

Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil Survei Nasional Dua Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang menunjukkan 63 persen masyarakat Indonesia merasa sulit mencari kerja sekarang ini dibanding tahun lalu. Tak heran jika mayoritas warga menilai jumlah pengangguran semakin banyak.

Survei ini melibatkan 1.035 responden yang diwawancarai langsung. Jumlah tersebut 84,8 persen dari total responden yang dipilih secara acak 1.220 responden. Responden berasal dari 34 Provinsi di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.

Peneliti SMRC Sirojudin Abbas ‎menyebut, sebanyak 63 persen warga merasa mencari kerja sekarang semakin sulit dibanding tahun lalu. Sebanyak 11 persen mengatakan semakin mudah, 34 persen merasa sama saja, dan yang tidak tahu sebanyak 3 persen.

‎Dari sisi pengangguran, sambungnya, sebanyak 56 persen warga menilai jumlah pengangguran semakin banyak. Kemudian 16 persen warga lainnya menilai pengangguran semakin berkurang dan kondisi sama saja dinilai 24 persen warga.

"Ini adalah tantangan serius bagi pemerintahan Jokowi-JK di tahun-tahun mendatang," kata Sirojudin di Jakarta, seperti ditulis Senin (24/10/2016).

Sementara itu, juru bicara Partai Demokrat Didi Irawadi mempertanyakan realisasi janji kampanye Jokowi dengan target 15 juta penciptaan lapangan kerja. Pemerintah harus menyediakan kesempatan kerja bagi seluruh warga negara Indonesia.

"Kita hanya ingin mengingatkan, Pak Jokowi punya target buka 15 juta lapangan kerja. Itu janjinya saat kampanye dulu. Tapi sampai tahun ini saja baru 500 ribu, belum 1 juta lapangan kerja baru," ujar dia.

Oleh sebab itu, Didi menyarankan agar pemerintah terus berupaya untuk menekan angka pengangguran‎ melalui penciptaan lapangan kerja meskipun sangat sulit untuk mencapai target atau janji.

"Tantangannya memang tidak mudah karena kita kena dampak perlambatan ekonomi dunia. Tapi pemerintah harus mengupayakan ketersediaan lapangan kerja. Jika tidak, maka penganggura‎n bisa menimpa anak-anak muda usia produktif," tutur Didi.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait menambahkan, harapan rakyat terhadap pemerintah Jokowi sangat tinggi, sementara program-program pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran tidak langsung berdampak.

"Jadi program-program harus tepat sasaran ke yang pengangguran, anggaran dan penyerapan dana desa ditingkatkan. Kalau ada kekurangan, pasti dievaluasi," ujar dia.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.